AS Mencoba Menjatuhkan Sanksi Terhadap Korut dengan Menekan Perusahaan Cina |
2017-07-20
|
|
Pada tgl.13 Juli, senator AS Cory Gardner, Ketua Subkomisi Hubungan Luar Negeri Senat urusan Asia Pasifik, mengajukan sebuah rancangan UU yang melarang kelompok atau perusahaan melakukan transaksi barang atau layanan dengan Korea Utara dengan mengakses sistem keuangan AS. Rancangan yang diajukan Cory Gardner menetapkan 10 perusahaan Cina yang melakukan banyak bisnis dengan Korea Utara. Sementara itu, harian Jepang Yomiuri Shimbun melaporkan pada tgl. 15 Juli bahwa pemerintahan Trump memulai investigasi atas perusahaan perdagangan Cina. AS diharapkan akan memberikan sanksi keuangan atas perusahaan Cina, jika terbukti melakukan kegiatan bisnis terlarang dengan perusahaan Korea Utara. Pada tgl.14 Juli, Majelis Rendah AS meloloskan sebuah rancangan untuk menerapkan sanksi terhadap perusahaan telekomunikasi Cina yang mensponsori serangan dunia maya dari Korea Utara. Jadi AS mengarahkan tekanan terhadap Cina dengan bertujuan untuk mencegah provokasi Korea Utara.
Konflik antara AS dan Cina lebih meningkat saat Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat menyusul uji peluncuran ICBM Hwasong-14 oleh Korea Utara pada tgl. 4 Juli. Di tengah pembicaraan tentang sanksi tambahan atas Korea Utara, konfrontasi AS dan Cina sangat memanas soal penghentian pemasokan minyak dari Cina ke Korea Utara. Karena kedua pihak gagal untuk menemukan titik kompromi, AS memutuskan untuk menerapkan tindakan terhadap perusahaan Cina yang berdagang dengan Korea Utara. Prospek masa depan hubungan AS dan Cina jelas tidak cerah. Kini perhatian tertuju pada bagaimana sanksi Washington terhadap perusahaan Cina akan berkembang.
Pada bagian ini, Korea Selatan perlu untuk merancang strategi yang tepat dengan kepala dingin guna mendapatkan suara independen di panggung diplomatik.
|
|