|
Sangat perlu untuk melanjutkan reuni anggota keluarga terpisah |
|
2017-10-05
|
| |
Hingga kini, sekitar 130 ribu orang terdaftar di Palang Merah Korea Selatan sebagai anggota keluarga terpisah di Korea Selatan. Lebih dari separuh anggota atau sekitar 76 ribu orang sudah meninggal, dan tidak berkesempatan melihat kembali kerabat mereka yang terpisah di Korea Utara. Bahkan 63% dari sekitar 60 ribu anggota yang masih hidup kini telah berusia lebih dari 80 tahun. Mengingat hal tersebut, isu keluarga terpisah ini sangat mendesak dan harus diselesaikan dengan cepat dan sesegera mungkin.
Pada Agustus 1972, pertemuan pertama Palang Merah antar Korea berlangsung di Pyongyang. Namun, dibutuhkan waktu tambahan yang sangat lama untuk benar-benar mewujudkan reuni keluarga terpisah. Sayangnnya, anggota keluarga terpisah harus menunggu selama 15 tahun lagi, hingga putaran baru pertukaran kunjungan dilakukan di Seoul dan Pyongyang pada Agustus 2000. Sejak tahun 2000, telah diadakan 20 kali reuni tatap muka dan 7 kali reuni melalui video, dengan sekitar 20.000 orang dari 4.000 keluarga ikut ambil bagian dalam ajang itu. Namun demikian, reuni dan pembicaraan antar Korea menemui jalan buntu menyusul putaran ajang reuni ke-20 pada tahun 2015, karena Korea Utara menolak dialog secara sepihak dan melakukan provokasi militer. Kenyataannya, sulit untuk menyelesaikan isu kemanusiaan ini karena berkaitan dengan masalah politik dan militer.
Serangkaian provokasi Korea Utara, termasuk uji coba nuklirnya, telah mengakibatkan meningkatnya sanksi internasional atas negara itu dan juga memperburuk hubungan dengan Korea Selatan. Para anggota keluarga yang terpisah harus dipertemukan kembali sebelum terlambat, tanpa ada syarat atau negosiasi apapun. Setidaknya, mereka diharapkan dapat mengonfirmasi apakah kerabat mereka yang terpisah sudah meninggal atau masih hidup, dan jika memungkinkan, melakukan pertukaran surat. |
|
Daftar 