|
Korea Utara, AS terlibat dalam kegiatan diplomatik yang cepat, jelang KTT bilateral |
|
2018-05-10
|
| |
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah melakukan kunjungan mendadak ke kota Dalian, China dan bertemu dengan presiden China Xi Jinping, sementara menteri luar negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Korea Utara untuk perjalanan keduanya dalam waktu 40 hari.
Pertemuan puncak kedua antara Korea Utara dan China pada tanggal 8 Mei memaparkan persahabatan tradisional mereka dan menegaskan komunikasi strategi. Tekanan Washington terhadap Korea Utara mendorong kedua sekutu komunis itu untuk memperkuat kerjasama bilateral. Korea Utara dan AS nampaknya telah memulai kegiatan tarik ulur, karena Pompeo baru-baru ini menyebut ‘pembongkaran senjata nuklir permanen, terverifikasi dan menyeluruh’. Pada saat bersamaan, Korea utara kembali memastikan komitmen nyata untuk denukulisasi, sekaligus menggambarkan ekspektasinya pada KTT dengan AS dan menunjukkan diplomasi yang seimbang antara China dan AS. Namun tanggal 8 Mei, Trump mengumumkan rencana bahwa negaranya akan keluar dari kesepakatan nuklir Iran. Para pakar mengatakan pengumuman yang dilakukan jelang KTT dengan Korea Utara diperkirakan akan mempengaruhi negosiasi nuklir antara dua negara.
Keputusan Washington untuk menarik mundur dari kesepakatan nuklir Iran merupakan pedang bermata dua. Dengan menyampaikan pesan bahwa AS akan berupaya melakukan denuklirsasi permanen dan menyeluruh, hal tersebut dapat menekan atau memprovokasi Korea Utara. Namun keputusan Washington tentang kesepakatan nuklir Iran mungkin tidak berpengaruh negatif pada pertemuan dengan Korea Utara.
Kementerian Luar negeri AS mengatakan pada tanggal 8 Mei bahwa tujuan kunjungan kedua Pompeo ke Korea Utara adalah untuk menentukan agenda pertemuan puncak dua negara. Tampaknya ada banyak hambatan dalam perjuangan yang sangat sensitif antara kedua negara. |
|
Daftar 