"Ali Baba dan Empat Puluh Pencuri” adalah sebuah kisah yang sudah dikenal oleh banyak orang meskipun tak ada yang tahu siapa penulisnya, kapan dan dimana cerita itu ditulis.

Dalam kisah itu, ada sebuah gua misterius yang dapat dibuka hanya jika kita menyebutkan mantranya yaitu “Open Sesame!”

Bisa dikatakan bahwa itu adalah AI/kecerdasan buatan atau mekanisme pengenalan ucapan AI!

Ketika Anda ingin mendengar musik atau mencari beberapa informasi, AI dapat melakukan semuanya hanya dengan mengucapkan sepatah kata saja. Faktanya, AI sudah menjadi bagian besar dalam kehidupan kita.

AI dapat menjadi penerjemah yang luar biasa antara pasien dan dokter, dan ia dapat juga menjadi pemandu yang fantastis bagi anak-anak Sekolah Dasar pada trip luar negeri pertama mereka.

Kru kami bertemu dengan robot pemandu bandara, Airstar yang sedang bekerja keras. Dengan tinggi 160cm dan berat 135kg, Airstar membantu para pengguna bandara ketika tersesat tanpa pernah mengeluh atau meminta kenaikan gaji.

Namun ada seorang pengunjung bandara yang berwaspada sambil mengatakan “…Walau begitu, saya tidak mau pergi ke toilet bersamanya.”

Mungkinkah seorang manusia modern kesepian bersahabat dengan AI?

AI mempelajari bahasa dan bahkan emosi manusia. Apapun yang dipelajari, ia dapat mengekspresikannya sendiri. Yang perlu dilakukan adalah belajar dengan giat.

Jadi kami mencobanya. Kami mengajarinya puisi-puisi manis dan novel indah.

Bagaimana respon AI menurut Anda? Apakah Anda berpikir ia akan tersipu malu? Atau mungkin suaranya bergetar?

AI bekerja di berbagai bidang untuk berbagai tugas, pekerjaan yang seharusnya kita lakukan.

Jadi, apa yang dapat kita lakukan sekarang? Bagaimana dengan masa depan para penerjemah? Akankah semua pemandu wisata di seluruh dunia kehilangan pekerjaan mereka?

Akankah tiba masanya kita tak perlu lagi mempelajari bahasa asing? Dan bagaimana dengan masa depan bahasa Korea?