Konflik antara Menteri Kehakiman Korea Selatan, Choo Mi-ae dan Jaksa Agung Korea Selatan, Yoon Seok-youl berlangsung sepanjang tahun 2020 dan akhirnya sanksi bagi jaksa agung dijatuhkan untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea Selatan.
Penyebab konflik mereka adalah reformasi kejaksaan dan arah investigasi dalam beberapa insiden yang sensitif. Choo mengklaim dibutuhkan kontrol demokratis terhadap kejaksaan, sedangkan Yoon bersikeras untuk mempertahankan independensi dan netralisme kejaksaan.
Sejak dilantik sebagai menteri kehakiman pada awal tahun ini, Choo melakukan penggantian pejabat kejaksaan secara besar-besaran lalu menangguhkan Yoon dari tugasnya sebagai jaksa agung. Choo juga mengkritik investigasi kejaksaan terhadap beberapa insiden yang melibatkan pemerintah dan partai berkuasa yang dicurigai sebagai politisme. Kemudian, Choo memerintahkan inspeksi terhadap Yoon dan menjalankan prosedur untuk menjatuhkan sanksi bagi Yoon. Hal itu menimbulkan berbagai protes dari jaksa-jaksa di seluruh negeri.
Namun, partai berkuasa secara sepihak meloloskan sejumlah undang-undang terkait reformasi kejaksaan seperti undang-undang Badan Investigasi Tindakan Kriminal Pejabat Tinggi Negara.
Akhirnya, Yoon menjadi jaksa agung Korea Selatan pertama dalam sejarah yang dijatuhkan sanksi penangguhan tugas. Akan tetapi dia juga kini muncul sebagai calon presiden Korea Selatan berikutnya yang berpotensi.
Photo : YONHAP News
Pilihan Editor
Politik
2024-03-19 14:40:05
Olahraga
2024-03-14 15:36:42
Ekonomi
2024-02-02 14:21:28