Pemilu lokal yang dilakukan tanggal 4 Juni yang memberikan kondisi menguntungkan bagi partai oposisi akibat dampak susulan dari bencana tenggelamnya Feri Sewol tidak menghasilkan kemenangan yang memuaskan baik di partai berkuasa maupun oposisi.

Akan tetapi, saat pemilu sela 30 Juli, hampir 2 bulan setelah pemilu lokal, partai berkuasa memperoleh kemenangan mutlak.

Dalam keadaan pemerintah dikritik publik karena tindakan yang tidak tepat pada bencana feri Sewol, partai oposisi gagal mendapat dukungan publik.

Akibat kegagalan pemilu itu, ketua bersama partai oposisi Partai Koalisi Politik dan Demokrasi Baru (NPAD), Ahn Cheol-soo dan Kim Han-gil, mengundurkan diri dari jabatan dan ketua fraksi Partai Koalisi NPAD, Park Young-sun, naik memimpin partainya.

Namun, kepimpinanan Park Young-sun pun jatuh karena perselisihan internal partai dan membatalkan negosiasi UU khusus feri Sewol.

Setelahnya, NPAD memilih Moon Hee-sang sebagai Ketua Komisi Darurat NPAD dan menakhodai partainya.

1. Bencana Tenggelamnya Feri Sewol dan UU Khusus

2. Pembubaran Partai Progresif Bersatu

3. Kegagalan Partai Oposisi Pada Pemilu Lokal dan Pemilu Sela

4. Diplomasi Puncak Kenegaraan Pemerintahan Park Geun-hye

5. Lolosnya Resolusi Baru PBB Isu HAM Korut

6. Meluasnya Wilayah Ekonomi dengan FTA

7. Volume Perdagangan Lampaui 1 Triliun Dolar Dalam Periode Tersingkat

8. Insiden Penembakan di Tubuh Militer dan Reformasi Budaya Militer

9. Kunjungan Paus Fransiskus I Ke Korsel

10. Bintang-bintang di Olimpiade Sochi dan Asian Games Incheon