Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Utusan khusus Korea Selatan: KTT antar Korea akan digelar 18-20 Agustus di Pyongyang

2018-09-06

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Kunjungan utusan khusus Korea Selatan ke Korea Utara dinilai sebagai usaha yang menghasilkan kemajuan signifikan. Mereka berhasil menentukan jadwal KTT antar-Korea ke-3 sekaligus memastikan kembali komitemen kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong-un atas Semenanjung Korea yang bebas nuklir. Dengan demikian, saat ini perlu untuk mendorong kerja sama dari negara-negara sekutu lainnya, termasuk AS.


Agenda kunjungan utusan khusus kali ini mengarah pada tiga poin, yaitu menetapkan jadwal KTT antar-Korea, mencari solusi hubungan antar-Korea berdasarkan Deklarasi Panmunjom serta mengusahakan denuklirsasi dan perdamaian permanen di Semenanjung Korea. Jadwal pertemuan puncak antar-Korea telah ditentukan secara rinci. Untuk mengembangkan hubungan antar-Korea, kedua pihak sepakat akan melaksanakan dialog yang dapat meredakan ketegangan militer. Kedua pihak juga sepakat untuk menetapkan denuklirsasi dan pembangunan perdamaian sebagai agenda dalam KTT mendatang. Singkatnya, utusan khusus Korea Selatan telah berhasil mencapai semua tujuan awal.


Mereka juga telah bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang sebelumnya hanya berupa jadwal perkiraan. Utusan khusus tersebut bahkan mengadakan jamuan makan bersama pihak Korea Utara. Selain menyerahkan surat dari Presiden Moon kepada pemimpin Kim, delegasi Korea Selatan bersama para pejabat tinggi Korea Utara, termasuk wakil ketua Partai Buruh yang berkuasa, Kim Yong-chol juga mengadakan diskusi mendalam. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan kunjungan utusan tersebut telah melampaui target awal.


Pekerjaan rumah bagi Korea Selatan selanjutnya adalah bagaimana usaha tersebut dapat memecahkan kebuntuan dialog antara Korea Utara dan AS. Setelah menyampaikan keterangan tentang hasil kunjungan ke Pyongyang, Kepala Kantor Keamanan Nasional Chung Eui-yong yang memimpin delegasi itu berjanji bahwa pihaknya akan bekerja keras bersama dengan negara-negara lain, termasuk AS. Saat ini AS masih bersikukuh bahwa denuklirsasi harus dilakukan terlebih dahulu, sementara Korea Utara menuntut pengumuman berakhirnya perang. KTT antar-Korea ketiga mendatang akan menjadi penentu dalam membuat terobosan pada perbedaan pandangan tersebut.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >