ⓒ KBS News

Menteri Unifikasi Cho Myung-kyun yang hadir di upacara mengenang kampung halaman di Imjingak hari Selasa (5/2/19) menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mengaktifkan kembali pertemuan keluarga terpisah antara dua Korea. Upacara mengenang kampung halaman tersebut adalah upacara selamatan yang digelar para orang yang berkampung halaman di Korea Utara secara bersama-sama. Imjingak adalah salah satu daerah dimana kita dapat melihat wilayah Korea Utara dalam jarak terdekat. Imjingak terletak sejauh 7km dari garis demarkasi militer, sehingga pemandangan seberang sungai Imjingang terlihat lebih jelas. Karena itu, altar selamatan 'Mangbaedan' dibangun pada tahun 1972 lalu di Imjingak. 

Tampaknya ada harapan tinggi dimana reuni keluarga terpisah, kunjungan ke kampung halaman, dll dapat digelar di hari raya tahun baru Imlek, Seollal tahun ini. Namun, rencana pertemuan tersebut tidak berjalan lancar. Reuni keluarga terpisah melalui video juga diperkirakan akan berlangsung pada satu atau dua bulan kemudian. 

Reuni keluarga terpisah melalui video berhubungan dengan masalah sanksi terhadap Korea Utara. Peralatan yang dibutuhkan dalam reuni keluarga terpisah melalui video perlu diperbaiki secara keseluruhan karena tidak digunakan sejak tahun 2007 lalu. Namun, peralatan yang dibutuhkan harus dibebaskan dari sanksi terhadap Korea Utara untuk dapat dimasukkan ke Korea Utara. Walaupun AS atau PBB tidak membatasi pembebasan sanksi terhadap Korea Utara terkait reuni keluarga terpisah, namun ada masalah terkait proses. 

Saat ini, pemerintah Seoul tengah membahas hal tersebut dengan AS, PBB, dll. Diperkirakan masalah itu dapat dibahas di rapat tingkat kerja antara Korea Selatan dan AS. Apabila semua proses berjalan lancar, reuni keluarga terpisah dapat dilaksanakan paling tidak pada bulan Maret mendatang.