ⓒ KBS News 

Laporan Lembaga Penelitian Ekonomi Hyundai mengenai Unsur Harapan Ekonomi Korea Selatan tahun 2019 cukup bermakna besar karena menunjukkan unsur positif pada perekonomian di dalam dan luar negeri yang sedang memburuk. Poin penting dalam laporan tersebut adalah perekonomian Korea Selatan yang saat ini memasuki era pendapatan per kapita 30 ribu dolar Amerika tercatat membaik dibandingkan kondisi ekonomi negara maju lainnya saat berada pada posisi serupa. Jika membandingkan kondisi ekonomi dengan enam negara maju lainnya, rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tercatat lebih tinggi. Selain itu rasio pengangguran juga tercatat lebih rendah dan rasio kenaikan harga barang juga membaik. Angka rata-rata rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan selama lima tahun adalah 2,8 persen, lebih rendah dari AS dan Inggris, namun lebih tinggi dari Jepang, Perancis, Jerman dan Italia. 

Laporan itu memilih perbaikan valuta asing dan surplus neraca perdagangan sebagai unsur positif. Cadangan devisa Korea Selatan pada akhir tahun 2018 menempati urutan ke-8 di dunia dengan capaian 403,7 miliar dolar Amerika. Jumlah utang valuta asing dalam jangka pendek dibandingkan dengan jumlah cadangan devisa pada triwulan ketiga tahun 2018 menurun sampai 31,7 persen. Surplus neraca perdagangan terus berlangsung dan kondisi tersebut diperkirakan akan tetap berlanjut. 

Laporan itu memandang kebijakan pengaktifan ekonomi dari pemerintah dalam kondisi yang positif. Meskipun kondisi perekonomian luar negeri tidak membaik, namun pemerintah terus melaksanakan kebijakan kenaikan rasio pertumbuhan ekonomi, sehingga ekonomi dalam negeri dapat kembali aktif. Pengeluaran anggaran ekspansif dari pemerintah diperkirakan juga ikut memulihkan ekonomi dalam negeri. 

Sebelumnya, ekonomi Korea Selatan pada tahun ini diperkirakan tidak akan membaik karena ekspor semikonduktor yang memburuk dan kondisi ekonomi negara maju lainnya semakin menurun. Oleh karena itu, Bank Sentral Korea Selatan (BOK) menurunkan prediksi rasio pertumbuhan ekonomi tahun ini sampai 2,6 persen dari sebelumnya 2,7 persen. Lembaga Penelitian Ekonomi Hyundai yang mengeluarkan laporan kali ini juga telah mengusulkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,5 persen.