ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan menyelenggarakan berbagai acara sejak tanggal 1 Februari untuk menyambut tahun pertama pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.

Olimpiade PyeongChang dinilai sebagai olimpiade yang sukses dari seluruh sisi, mulai pengoperasian hingga prestasi kontingen Korea Selatan. Bahkan memiliki makna signifikan sebagai olimpiade perdamaian.

Untuk memperingatinya, Kementerian Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata dan Komite Seni Budaya Korea menggelar konser musik di Baekryeongd pada tanggal 1 Februari dan di beberapa daerah lain sampai tanggal 20 Februari.

Olimpiade Musim Dingin PyeongChang berlangsung di daerah Pyeongchang dan sekitar Provinsi Gangwaon selama 17 hari, mulai tanggal 9 hingga 25 Februari 2018. Pada saat itu 2.920 atlet dari 92 negara ikut menghadirinya.

Hinggal akhir tahun 2017 kondisi Semenanjung Korea tidak aman karena krisis nuklir Korea Utara, sampai sebagian negara ragu menghadiri Olimpiade PyeongChang karena isu keamanan. Namun, suasana itu secara mendadak berubah saat dua Korea membentuk tim gabungan untuk beberapa cabang olahraga.

Kontingen Korea Selatan berhasil mencetak prestasi terbaik, menduduki peringkat ke-7 dengan perolehan 5 emas, 8 perak, dan 4 perunggu. Korea Selatan mencetak prestasi terbaik di Asia. Selain perolehan jumlah medali, olimpiade menjadi lebih bermakna karena medali itu diperoleh di berbagai cabang olahraga. Korea Selatan awalnya hanya menjagokan  cabang skating, namun pada akhirnya berhasil mencetak prestasi di cabang lain seperti skeleton, bobsleigh dan curling. Dengan demikian, dapat diharapkan prestasi baik pada Olimpiade Musim Dingin Beijing pada tahun 2022 mendatang.

Ke depan, dunia olahraga Korea Selatan masih memiliki tugas yang harus diselesaikan terkait isu kekerasan fisik dan seksual pada atletnya.

Selain itu, isu penggunaan dan restorasi fasilitas olahraga pasca olimpiade juga belum menemukan solusinya.