ⓒYONHAP News

Presiden AS Donald Trump dalam pidato kenegaraan tahun baru pada tgl. 5 Februari menyatakan ia akan menggelar KTT ke-2 dengan Korea Utara di Vietnam pada tgl.27 dan 28 Februari.

 

Trump juga mengatakan AS telah mengupayakan perdamaian di Semenanjung Korea, memulangkan para tawanan dan menghentikan uji coba nuklir Korea Utara dalam 15 bulan terakhir. Dia juga memuji prestasinya, dengan pernyataan apabila ia tidak terpilih sebagai presiden AS, saat ini dua negara kemungkinan sedang berperang.

Vietnam dipilih sebagai tempat KTT Korea Utara-AS yang kedua berdasarkan beberapa kondisi, termasuk posisi netral dan jarak jauh untuk perjalanan pesawat khusus Kim Jong-un. Namun, kota di Vietnam untuk pertemuan Trump dan Kim belum ditetapkan. Korea Utara lebih menyukai ibu kota Vietnam Hanoi tempat Kedutaan Besar Korea Utara sementara AS memilih kota Danang yang memiliki kondisi baik dalam keamanan dan pengawalan.

Kedua pihak kemungkinan akan bertemu lebih dari dua kali selama dua hari dan membahas pelaksanaan denuklirisasi Korea Utara dan tindak balasan. AS meminta Korea Utara melaksanakan denuklirisasi terlebih dahulu, sementara Korea Utara meminta tindak balas terkait, khususnya pelonggaran sanksi.

Pada KTT pertama, kedua pihak mengumumkan pernyataan bersama perbaikan hubungan bilateral, pembentukan perdamaian serta niat untuk denuklirisasi. Dua pihak tidak menyebutkan rinciannya, namun makna pertemuan tersebut telah memiliki banyak dampak.

Meskipun demikian, pembicaraan tingkat kerja selanjutnya tidak berjalan lancar sehingga muncul keraguan akan penyelesaian isu Korea Utara melalui dialog.

Akan tetapi, kedua pihak berhasil duduk bersama di meja runding setelah delapan bulan sejak pertemuan di Singapura. Mereka terdesak untuk menghasilkan langkah nyata dan praktis pada pertemuan puncak selanjutnya.