ⓒYONHAP News

Menyambut 100 tahun berdirinya pemerintahan sementara Republik Korea, beberapa acara peringatan diadakan di Shanghai, tempat berdirinya pemerintahan sementara dan Yeouido dimana para pejabat pemerintahan sementara tiba saat mereka pulang.

Pemerintahan sementara didirikan di Shanghai, China pada tahun 1919 dan berperan sebagai pemerintah untuk bangsa Korea sambil menjalankan gerakan kemerdekaan selama 27 tahun hingga mendapat kemerdekaan.

Setelah gerakan kemerdekaan 1 Maret, pemerintah penjajahan Jepang menganiaya para pejuang kemerdekaan. Karena itu, banyak jumlah pejuang kemerdekaan yang melarikan diri ke China, kemudian mereka merasakan perlunya sebuah organisasi yang dapat mengatur bangsa Korea. Dengan demikian pemerintahan sementara didirikan.

Pemerintahan sementara berada di Shanghai hingga tahun 1932, kemudian terus berpindah di China. Pada tahun 1940, pemerintahan sementara menetap di Chongqing lalu menyambut kemerdekaan negara di sini.

Pada awalnya pemerintahan sementara aktif beroperasi, tapi tidak lama kemudian mereka menghadapi berbagai kesulitan hingga akhirnya menghadapi masa stagnasi. Pada tahun 1932, seorang pejuang kemerdekaan bernama Yoon Bong-gil melemparkan bom ke tempat acara ulang tahun kaisar Jepang di taman Hongkou. Kasus ini membuat pemerintahan sementara harus terus berpindah di China untuk menghindari tindak balasan penjajah Jepang. Kasus ini sekaligus menarik dukungan bangsa Korea dan China.

Pemerintahan sementara melakukan kegiatan diplomatik melalui pemerintah China dan pemerintahan sementara berhasil mendapatkan dukungan berupa janji kemerdekaan negara Korea dari negara-negara kuat pada Deklarasi Kairo. Akan tetapi, pemerintahan sementara Republik Korea tidak diakui sebagai pemerintahan resmi setelah Perang Dunia ke-2 selesai.

Namun demikian, Undang-Undang Dasar Republik Korea menyatakan legitimasi hukum pemerintahan sementara. Pemerintahan sementara telah mengumumkan pemerintahan demokrasi berdasarkan pemisahan kekuasaan dan sistem parlementer 100 tahun yang lalu yang kemudian menjadi landasan Republik Korea saat ini.