© Cheongsong BAEKJA

Mulai tanggal 3 hingga 7 April lalu, 'Seoul Living Desain Fair' digelar di Gedung COEX Seoul. Di acara tersebut, perusahaan 'Cheongseong Baekja' yang menerima hadiah 'Living Desain Award' mendapat banyak sorotan. Keramik putih Cheongsong Baekja yang mempunyai sejarah 500 tahun ini dijuluki sebagai salah satu dari empat keramik lokal di era Joseon. Walaupun menghadapi krisis akibat terputusnya produksi pada tahun 1950, pengrajin terakhir Cheongsong Baekja mendiang Ko Man-gyeong berhasil memulihkannya, sehingga tradisi itu tetap berlanjut. 

Berbeda dengan keramik putih di wilayah lain yang menggunakan tanah, Cheongsong Baekja menggunakan batu putih yang hanya muncul di wilayah Cheongsong sebagai bahan utamanya. Setelah menggiling batu tersebut, para pengrajin menggunakan hasil bubuk yang disaring dengan halus. Banyak upaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan bahan, sehingga keramik putih Cheongsong Baekja dibuat dengan jumlah bahan yang seminimal mungkin. Walaupun seluruh prosesnya dibuat dengan cara tradisional dan menggunakan tangan sang pengrajin, bentuk keramiknya tidak bernuansa tradisional.

© Cheongsong BAEKJA

Mereka membuat keramik yang sesuai dengan tren kehidupan masyarakat modern, dan menampilkan pesona khas Korea di dalam keramik. Setiap kali Cheongsong Baekja hadir di Seoul Living Design Fair, jumlah produksi untuk setahun telah terjual habis melalui pesanan di awal. Cheongsong Baekja juga telah menerima usulan untuk pertukaran dan kolaborasi baik dari perusahaan dalam negeri maupun di luar negeri, sehingga akan melanjutkan nilai tradisi yang dapat melebihi eranya dan saling menyambungkan generasi yang baru.

Keramik putih Cheongsong Baekja yang dibuat dengan ketulusan hati para pengrajin. Merek ini mengandung kesungguhan tradisi selama 500 tahun dalam keindahan dalam kelambatan dan akan mengibarkan namanya sebagai keramik unggulan yang mewakili Korea Selatan.