© KBS

Pada ‘Hari Guru’ di Korea Selatan, para siswa menggambarkan rasa terima kasih kepada guru mereka, sementara ‘Hari Pendidikan’ di Korea Utara memang lebih mengarah pada kebijakan terkait pendidikan. Jadi pada hari ini, guru-guru Korea Utara berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sementara siswa-siswi memperbaharui tekad mereka untuk belajar lebih keras melalui partisipasi mereka dalam kompetisi olahraga atau acara peringatan.

Di Korea Utara, sistem pendidikan termasuk lima tahun di sekolah dasar, tiga tahun di SMP dan tiga tahun di SMA, dengan total masa pembelajaran selama 11 tahun. Untuk menjadi guru sekolah dasar, seseorang harus menyelesaikan program tiga tahun di perguruan tinggi pelatihan guru. Untuk menjadi guru sekolah menengah, diperlukan program empat tahun di Universitas Pendidikan. 

Siswa Korea Utara belajar dari guru yang sama selama lima tahun di sekolah dasar dan selama enam tahun di sekolah menengah. Melalui sistem ini, guru dapat menilai setiap siswa dengan cermat, dan tumbuh dekat dengan mereka secara pribadi. Namun, karena evaluasi guru yang bertanggung jawab kerap kali dianggap absolut, kasus seperti orang tua siswa menyuap guru juga sering terjadi. Bimbingan dan rekomendasi guru diperlukan agar siswa dapat menempuh pendidikan tinggi. Bahkan beberapa guru terang-terangan meminta hadiah, dan keruntuhan sistem nasional Korea Utara memang diketahui yang memicu kasus tersebut. 

Ketika krisis keuangan tahun 1990-an membuat sistem penyediaan makanan negara terhenti, guru harus menemukan cara lain untuk menghidangkan makanan di atas meja. Meskipun begitu, tidak semua guru memilih cara seperti itu. Memang betul, guru sangat dihormati di Korea Utara, dan mereka disebut sebagai ‘revolusioner profesional.’ Para ahli memperingatkan, jika ekonomi Korea Utara kian memburuk karena sanksi internasional, pendidikan pun dapat menderita dan mengakibatkan krisis nasional untuk Korea Utara.