Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
2019-08-06
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tampaknya sudah berkembang menjadi perang mata uang. Diperkirakan pula bahwa jika konflik kedua negara itu akan memanas, perekonomian global ikut merosot dengan cepat. Tentunya ekonomi Korea Selatan yang saat ini juga sedang menghadapi berbagai risiko eksternal, bisa terkena pukulan yang lebih serius lagi.
Langkah AS untuk menetapkan China sebagai manipulator mata uang muncul tepat setelah Beijing mengumumkan penghentian pembelian produk pertanian AS. Sebelumnya, AS menyatakan akan memberlakukan tarif tambahan 10% bagi impor China senilai 300 miliar dolar Amerika pada tanggal 1 September. AS
Dalam situasi tersebut, munculnya dua kekhawatiran, seperti dampak buruk pada ekonomi global dan kemungkinan meningkatnya penetapan negara manipulator mata uang. Melemahnya nilai mata uang meningkatkan daya saing ekspor. AS menganggapnya sebagai subsidi ekspor, sehingga mendorong langkah untuk mengenakan tarif penyeimbang. AS
Selain itu, fokus saat ini juga berada pada langkah tambahan AS untuk menetapkan negara manipulator mata uang. Menurut laporan Kementerian Keuangan AS pada bulan Mei, Korea Selatan sudah masuk dalam daftar negara yang diamati sebagai manipulator mata uang, bersama delapan negara lainnya, termasuk China dan Jerman. Presiden AS Donald Trump memiliki dugaan atas manipulasi mata uang terhadap kebijakan keuangan dari negara mitranya. Artinya, penuruan suku bunga acuan dan pelonggaran kuantitatif bisa kapan saja dicap sebagai tindakan manipulasi mata uang. Dalam hal ini, para pengamat menggambarkan bahwa perang dingin baru di pasar mata uang global sudah dimulai.
Korea Selatan tengah menderita banyak beban akibat penurunan ekspor, kemerosotan pertumbuhan dan bahkan konflik antara Korea Selatan dan Jepang. Terlebih perselisihan perdagangan antara AS dan China sudah berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi lokal. Jika perang mata uang global memanas, ekonomi Korea Selatan dipastikan akan lebih sulit lagi. Pemerintah Seoul menyatakan akan mengambil tanggapan yang agresif atas ketidakpastian pasar yang berlebihan. Mengenai kekhawatiran atas penetapan Korea Selatan sebagai manipulator mata uang, dikatakannya bahwa menurut laporan sebelumnya, AS menilai Korea Selatan tidak terlibat dalam manipulasi mata uangnya dan tanggapan serupa tetap dilanjutkan.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28