Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

KTT Korea Selatan-Mekong yang Pertama

2019-11-30

Warta Berita

ⓒKBS News

Korea Selatan dan lima negara yang berada di sekitar Sungai Mekong menggelar KTT Korea Selatan-Mekong pertama dan mengadopsi “Deklarasi Sungai Hangang-Mekong” di Busan, Korea Selatan pada hari Rabu (27/11/19). Lima negara itu adalah Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.


Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menjelaskan bahwa deklarasi tersebut merupakan sebuah persetujuan dengan harapan agar “keajaiban Sungai Hangang” dapat dilanjutkan ke “keajaiban Sungai Mekong” dan mengandung rencana untuk memperkuat pertukaran di setiap bidang termasuk tujuh bidang kolaborasi utama.


Pertemuan itu diadakan di tingkat menteri sejak tahun 2011 dan kemudian ditingkatkan ke pertemuan puncak negara lewat pertemuannya kali ini. Konferensi pertama dipimpin oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha.


Deklarasi yang diaopsi para peserta mengandung dua penyataan, yaitu kerja sama demi perdamaian di Semenanjung Korea dan kesejateraan bersama dengan pertukaran pengalaman tentang perkembangan ekonomi, khususnya di bidang kebudayaan dan pariwisata, pengembangan sumber daya manusia, perkembangan pertanian dan pedesaan, infrastruktur,  teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK), lingkungan hidup, dan kolaborasi keamanan.


Mengenai isu terkait perdamaian di Semenanjung Korea, para peserta berjanji untuk melakukan upaya erat demi denuklirisasi lengkap dan perwujudan perdamaian permanen di Semenanjung Korea dalam kepercayaan bahwa kondisi regional yang damai dan tenang penting dalam kesejahteraan bersama Korea Selatan dan negara-negara di wilayah Sungai Mekong.


Sungai Mekong yang melintasi Myanmar dan Semenanjung Indochina penting sebagai dasar untuk kehidupan, ekonomi, dan kebudayaan di daerahnya. Wilayah Sungai Mekong merupakan lokasi strategis yang menyambung Asia Timur Laut dengan Asia Selatan, dan juga memiliki sumber daya alam yang kaya. Wilayah Sungai Mekong baru-baru ini mulai berkembang pesat dengan aktifnya perdagangan dengan negara-negara di dunia, terutama China dan Jepang. Oleh karena itu, lima negara di Sungai Mekong tersebut berhasil mencetak pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen pada tahun 2018 lalu.


“Kebijakan Baru ke Arah Selatan” yang diluncurkan oleh pemerintahan Moon Jae-in bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN termasuk lima negara di wilayah Sungai Mekong ke tingkat yang setaraf dengan hubungan antara empat negara kuat, yakni Amerika Serikat, Jepang, China, dan Rusia. Dalam pertemuan di Busan minggu ini, para pemimpin negara Mekong mengungkapkan dukungan mereka pada kebijakan tersebut karena pengalaman Korea Selatan dalam mengembangkan perekonomiannya akan bermanfaat bagi tiap negara.


Para peserta sepakat mengadakan KTT Korea Selatan-Mekong setiap tahun di sela-sela KTT Korea Selatan-ASEAN. Presiden Moon juga menegaskan bahwa negara-negara di sekitar Sungai Mekong adalah mitra utama dalam kolaborasi Korea Selatan dan ASEAN berdasarkan “Kebijakan Baru ke Arah Selatan” dan kemudian menyatakan tekadnya untuk mendirikan “hubungan kemitraan Korea Selatan-Mekong yang damai dan sejahtera dengan mengutamakan umat manusia.”

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >