Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Pemerintah Korsel Tanggapi Risiko Timur Tengah Akibat Kasus Iran

2020-01-11

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae pada hari Kamis (09/01/20) mengadakan pertemuan Komite Tetap Badan Keamanan Nasional (NSC) Korea Selatan dan membahas langkah-langkah penanggulangan darurat untuk menjamin keamanan warga, perusahaan dan kapal Korea Selatan di Iran yang terpengaruh akibat konflik antara Amerika Serikat dan Iran.


Seluruh kementerian Korea Selatan mengoperasikan sistem darurat karena kondisi disana semakin memanas setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Irak dengan rudal balistik karena Amerika Serikat membunuh perwira militer senior Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani. Pemerintah Korea Selatan telah memeriksa keamanan warga negaranya, perusahaan dan pasukan yang berada di seluruh wilayah Timur Tengah dan menyediakan langkah-langkah untuk menanggulangi kondisi darurat.


Kementerian Luar Negeri Korea Selatan melakukan konferensi video dengan para duta besar Korea Selatan di wilayah Timur Tengah untuk membahas penanggulangan, sementara Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga membahas penanggulangan darurat bersama para pemimpin militer termasuk menteri pertahanan. Kementerian dari bidang perekonomian juga menggelar pertemuan dan membuat lima tim penanggulangan, yakni untuk pasar keuangan, harga minyak dunia, perekonomian riil, konstruksi di luar negeri, dan logistik laut.


Jika ada perubahan terjadi di Timur Tengah, maka Korea Selatan akan sangat terpengaruh. Banyak warga dan perusahaan, serta pasukan militer Korea Selatan di wilayah tersebut dan hampir 70 persen minyak bumi dari Timur Tengah dikirim ke Korea Selatan melalui Selat Hormuz. Jika harga minyak berfluktuasi karena risiko di Timur Tengah dan pasokan maupun permintaan minyak mentah tidak stabil, industri yang bersangkutan dan perekonomian Korea Selatan akan terkena dampak langsung. Ditambah lagi, jika Amerika Serikat meminta pengiriman pasukan militer Korea Selatan, hal tersebut juga menyulitkan Korea Selatan karena Korea Selatan juga mempunyai kepentingan dengan Iran.


Sementara itu, kasus Iran ini tampaknya akan mereda untuk sementara waktu karena Trump mengatakan dirinya tidak akan menggunakan kekuatan militer setelah Iran melakukan penyerangan rudal balistik ke pangkalan militer Amerika Serikat. Meskipun demikian, Amerika Serikat akan memperketat sanksi terhadap Iran dan untuk sementara waktu Iran mungkin akan melakukan serangan tambahan dan mengaktifkan kegiatan nuklir. Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan harus mempersiapkan diri untuk kondisi terburuk terkait konflik antara Amerika Serikat dan Iran meskipun krisis yang besar belum datang.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >