ⓒ Getty Images Bank

Sudut Sastra Korea Edisi Spesial Bulan Mei

Episode 2 – Mentari dan Rembulan

Cuplikan program:

Suatu hari, satu keluarga yang kaya raya mengadakan sebuah pesta di kediaman mereka. Sang ibu pun membantu mempersiapkan makanan untuk pesta sejak pagi buta, dan di saat matahari mulai terbenam, sang ibu memperoleh beberapa buah kue beras untuk dibawa pulang. Hari pun semakin gelap, dan dari kejauhan terdengar raungan seekor harimau.

“Ah, suara harimau… Menakutkan sekali, sebaiknya aku lekas pulang.”

“Kalau kamu berikan aku satu kue beras, aku tidak akan memakanmu…”

“Baik, baik… aku akan berikan kue beras ini untukmu, karena itu biarkan aku lewat. Anak-anakku sedang menunggu ibunya di rumah. Ini, aku berikan kue beras ini, aku mohon biarkan aku lewat.”

“어휴, 호랑이 소리네. 무서워라~ 빨리 가야겠다” (엄마)

“떡 하나 주면 안 잡아먹지~” (호랑이)

“그래그래~ 떡을 줄테니까 나는 보내주려무나~

 집에서 어린 것들이 엄마 오기만을 기다리고 있단다. 

 여기 떡을 줄테니, 얼른 길을 비켜다오” (어머니)

Namun, bagaimanapun sang ibu memohon, pada akhirnya si harimau tetap memangsa sang ibu.

“Anak-anakku…. Ibu sudah pulang! Anak-anak? Sedang apa kalian? Ibu bilang ibu sudah pulang… Ayo cepat buka pintunya.”

“Sepertinya ibu sudah pulang! Kak, ayo cepat buka pintunya!”

“Tunggu sebentar! Ibu, kan, bilang jangan sembarangan buka pintu… Lagipula suara ibu sedikit aneh, coba kita lihat dulu lewat lubang pintu… Hmm, memang betul, sih, itu baju ibu, tapi sama sekali tidak tampak seperti ibu.”

“Anak-anak, kalian sedang apa? Kenapa tidak cepat buka pintunya? Ibu membawa kue beras yang enak…”

“Kue beras! Katanya ibu membawa kue beras…”

“Tunggu sebentar! Ibu… coba ulurkan tangan ibu.”

“Ibu! Mengapa tangan ibu kasar seperti ini?”

“Apa? Itu… itu karena ibu bekerja seharian.” 

“얘들아~엄마왔다. 얘들아 뭐해? 엄마 왔다니까~ 어서 문 좀 열어봐” (호랑이)

“어, 엄마 왔나봐. 오빠 빨리 문열어” (여동생)

“잠깐만~ 엄마가 아무나 문열어 주지 말랬잖아~

 그런데, 엄마 목소리가 좀 이상한거 같은데.

 먼저 여기 문구멍으로 좀 내다보자~ ...엄마옷은 맞는데 엄마같지가 않아” (오빠)

“얘들아~ 문 안열고 뭐하니? 엄마가 맛있는 떡 가져왔다” (호랑이)

“잠깐만~

 엄마! 어디 손 좀 안으로 들이밀어 봐” (오빠)

“ 엄마! 왜 이렇게 손이 거칠거칠해?” (여동생)

“뭐? 그 그거야 오늘 하루 종일 일을 했으니까 그렇지” (호랑이)

Kakak-beradik itu mencoba melarikan diri dari si harimau, lalu memanjat pohon pinus tua besar yang terletak di samping sumur. Harimau yang sejak tadi melihat ke dalam sumur itu pun akhirnya menengok ke arah suara tawa kedua anak itu dan menemukan mereka sedang bersembunyi di atas pohon. Si harimau pun memutuskan untuk memanjat pohon itu.