Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Perkiraan Pemulihan Ekspor Korsel

2020-06-13

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Asosiasi Pengusaha Korea Selatan memprediksi ekspor peralatan kesehatan dan bioteknologi, semikonduktor, dan baterai isi ulang akan pulih dengan cepat sedangkan ekspor barang bijih besi, minyak, dan mesin akan pulih pada semester kedua tahun depan.


Prediksi itu diperoleh dalam hasil surveinya terhadap 11 perusahaan investasi domestik. Sebanyak 24 persen responden menyatakan ekspor peralatan kesehatan dan bioteknologi yang akan paling cepat pulih di antara 15 bidang ekspor utama Korea Selatan, kemudian disusul dengan baterai isi ulang dan semikonduktor. Sedangkan ekspor produk besi, minyak, mesin, petrokimia dan tekstil yang diperkirakan akan paling lambat pulih.


Untuk mengatasi kelemahan ekspor, 45,4 persen respoden mengatakan  perlu memperbanyak bantuan investasi untuk meningkatkan daya saing industri Korea Selatan. Asosiasi tersebut menambahkan, Korea Selatan harus memiliki daya saing dengan meningkatkan teknologi untuk mengatasi krisis ekspor yang terjadi akibat unsur eksternal seperti konflik antara Amerika Serikat dan China.


Menurut hasil survei itu, 51,4 persen menjawab hal yang paling menyulitkan industri ekspor Korea Selatan adalah ketidakpastian COVID-19, 15,2 persen menjawab penurunan permintaan global, dan 15,2 persen menjawab konflik antara Amerika Serikat dan China.


Sementara itu, volume ekspor Korea Selatan periode tanggal 1-10 Juni mencapai 12,3 miliar dolar AS, meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal itu bukan karena ekspor mulai menunjukkan pemulihan tetapi hari kerja lebih banyak dua hari pada tahun ini daripada tahun lalu. Volume ekspor perhari yang ditetapkan berdasarkan jumlah hari kerja itu mencatat 1,54 miliar dolar AS, turun 9,8 persen.


Berdasarkan data statistik yang tidak mempertimbangkan hari kerja, jenis barang yang mengalami peningkatan ekspor adalah obat-obatan, semikonduktor, dan peralatan telekomunikasi nirkabel. Sedangkan ekspor produk minyak, otomotif, dan komponen otomotif mengalami penurunan lebih banyak, yakni sebesar 30 persen. Sementara impor dalam periode yang sama mencapai 13,6 miliar dolar AS, meningkat 8,5 persen. Berdasarkan itu, neraca perdagangan Korea Selatan mencatat defisit sebanyak 1,3 miliar dolar AS.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >