Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Pengakhiran Pedoman Rudal Korsel-AS dan Tanggapan Korut

2021-06-05

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan mengambil sikap hati-hati terhadap reaksi Korea Utara atas pengakhiran pedoman rudal Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS). 


Sebelumnya, dalam konferensi tingkat tinggi Korea Selatan dan AS pada akhir bulan Mei lalu, kedua pihak telah sepakat untuk mengakhiri pedoman rudal Korea Selatan dan AS, dan Korea Utara mengkritik keputusan tersebut sebagai tindakan ‘permusuhan yang disengaja'. 


Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Senin (31/05) memuat perihal pengakhiran pedoman rudal tersebut dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Kim Myong-chol, seorang kritikus hubungan internasional. Ia mengecam sikap Amerika Serikat yang mendorong diadakannya kembali dialog, sambil tetap mengambil kebijakan bermusuhan terhadap Korea Utara. Dilanjutkannya, pengakhiran pedoman rudal itu memperlihatkan ambisi Korea Selatan dan AS untuk menyerang Korea Utara. Oleh karena itu, Korea Selatan dan AS tidak boleh mengkritik Korea Utara yang memperkuat pertahanan negaranya. Ulasan itu merupakan tanggapan pertama Korea Utara setelah KTT Korea Selatan dan AS diadakan. 


Terkait artikel KCNA tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menanggapi bahwa tidaklah layak bagi pemerintah untuk mengeluarkan kritikan secara langsung untuk menanggapi artikel yang ditulis atas nama pribadi tersebut. Kementerian Pertahanan Korea Selatan pun mengatakan pihaknya akan menilai kritikan Korea Utara itu dengan hati-hati. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Boo Seung-chan dalam sebuah pengarahan pers mengatakan pemerintah dan militer Korea Selatan telah mengupayakan pengakhiran pedoman rudal tersebut dan Korea Selatan sebagai negara teladan dalam upaya non-proliferasi akan meneruskan upaya untuk mempertahankan kepercayaan internasional dan transparansi. 


Di sisi lain, saat ditanya mengenai kritik di media Korea Utara tersebut, Kementerian Luar Negeri AS menjawab bahwa kebijakan AS terhadap Korea Utara bersifat terbuka untuk diplomasi dan memerlukan pendekatan praktis dan dapat dikendalikan. 


Pedoman rudal Korea Selatan - AS adalah pembatasan kemampuan rudal Korea Selatan yang berisi pembatasan berat hulu ledak rudal dan jarak jangkauan rudal maksimal 800 kilometer. Pedoman itu akhirnya dicabut dalam KTT Korea Selatan dan AS pada bulan lalu. 


Oleh karena itu, Korea Selatan dapat mengembangkan rudal tanpa batasan apapun, sehingga pihaknya juga dapat melakukan pengembangan antariksa. Selain itu, roket yang memuat satelit dapat dijadikan rudal balistik jika dipasangi hulu ledak. 


Korea Utara menyebut rudal balistik antar-benua yang dikembangkannya sebagai kekuatan untuk pertahanan diri, tetapi mengkritik pengakhiran pedoman rudal Korea Selatan sebagai tindakan bermusuhan. Hal itu dikarenakan Korea Utara mengkhawatirkan kemampuan Korea Selatan dalam pengembangan antariksa dan rudal.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >