ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan mengonfirmasi rencana untuk melaksanakan langkah pemulihan kehidupan sehari-hari mulai akhir Oktober atau awal bulan November sesuai rencana semula, walaupun pandemi COVID-19 masih merebak.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Kwon Deok-chul dalam acara diskusi dengan wartawan pada hari Rabu (29/9) menyatakan bahwa pemerintah berencana melaksanakan sistem 'Dengan COVId-19'. Dituturkannya, akhir Oktober akan menjadi masa transisi karena lebih dari 90 persen penduduk lanjut usia dan sekitar 80 persen orang dewasa di Korea Selatan akan menyelesaikan vaksinasi, sehingga sistem 'Dengan COVID-19' dapat dimulai pada awal bulan November.

Kwon menambahkan, karena kekuatan penyebaran varian Delta, maka jumlah kasus baru COVID-19 kemungkinan bertambah. Menurutnya, jika kasus baru mencapai 4-10 ribu kasus per hari, maka sistem medis tidak akan dapat menanganinya. Oleh karena itu, dikatakannya bahwa masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan aturan pencegahan penyakit yang mendasar.

    

Rincian peraturan dalam sistem 'Dengan COVID-19' akan termasuk pelonggaran aturan jaga jarak sosial untuk pertemuan pribadi dan penggunaan fasilitas publik, penerapan sistem 'vaksin pass', perubahan indikator pencegahan penyakit, dan sebagaianya. 'Vaksin pass' adalah semacam sistem sertifikasi untuk mengizinkan orang yang telah menyelesaikan vaksinasi atau yang telah sembuh dari COVID-19 dan dinyatakan negatif dalam tes COVID-19 untuk menggunakan fasilitas publik. Saat sistem itu diterapkan, maka jam pengoperasian fasilitas umum swasta, seperti restoran dan kafe, akan diperpanjang hingga pukul 24.00.

Kini kondisi pandemi COVID-19 di Korea Selatan semakin serius, dengan jumlah kasus baru yang sempat mencapai 3.000 kasus setelah masa liburan hari raya Chuseok. Sistem medis saat ini hanya dapat menangani 2.500 kasus per hari, sehingga diperlukan tindak penanggulanggan lain jika penambahan 3.000-an kasus baru per hari berlanjut.

Sementara itu, tingkat vaksinasi dosis pertama di Korea Selatan telah melampaui 75 persen, sementara tingkat vaksinasi dosis kedua telah mencapai 50 persen. Pemerintah menargetkan 80 persen dari populasi akan menyelesaikan vaksinasi dosis kedua hingga akhir bulan Oktober.