Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Dapatkah Hubungan Korsel-Jepang Membaik Seiring Peluncuran Pemerintahan Baru Korsel?

2022-04-30

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Delegasi untuk Konsultasi Kebijakan yang diutus oleh Presiden Terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa (26/04) dan sepakat untuk mengupayakan perkembangan hubungan bilateral.


Setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang yang  berlangsung selama 25 menit itu, ketua delegasi Chung Jun-sik menyampaikan bahwa kedua negara berdiri di garis permulaan yang baru dan sepakat mengupayakan kepentingan bersama dan hubungan yang berorientasi masa depan.


Dalam pertemuan itu, Chung juga menyampaikan surat dari Presiden Terpilih Yoon kepada Perdana Menteri Kishida. Surat itu diperkirakan berisi seruan Yoon untuk membangun hubungan bilateral yang berorientasi masa depan sambil menyelesaikan isu di masa lalu.


Mengenai kehadiran Kishida dalam upacara pelantikan Presiden Korea Selatan, Chung menuturkan bahwa pihaknya tidak menyampaikan undangan, sebagaimana hal tersebut merupakan keputusan Jepang sendiri, tetapi menyatakan kesediaannya untuk menyediakan hal yang diperlukan jika Kishida bersedia hadir.


Hubungan Korea Selatan dan Jepang dinilai merupakan yang terburuk sejak kedua negara menormalisasi hubungan diplomatik di tahun 1965. Hal ini diakibatkan oleh isu sejarah yang belum terselesaikan dan pembatasan perdagangan oleh Jepang selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, isu-isu utama di antara kedua negara juga mencakup keputusan pengadilan Korea Selatan tentang kompensasi korban pekerja paksa dan korban perbudakan syahwat di masa perang, pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut, dan lainnya.


Akibat sejumlah masalah tersebut, konferensi tingkat tinggi Korea Selatan belum pernah digelar sejak pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Desember 2019. Selain itu, pertemuan antara para pejabat tinggi kedua negara juga tidak dilaksanakan, bahkan Duta Besar Korea Selatan untuk Jepang, Kang Chang-il, yang telah ditempatkan di Jepang sejak Januari 2021 belum bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Jepang.


Kondisi demikian semakin memburuk, sebagaimana rasa saling tidak percaya antara kedua pihak semakin mendalam, sehingga kepentingan strategis bersama pun semakin terabaikan.


Dalam situasi ini, Presiden Terpilih Yoon menilai hubungan Korea Selatan dan Jepang dapat diperbaiki dengan memulihkan kepercayaan berdasarkan Deklarasi Kim Dae-jung dan Obuchi. Deklarasi Kim Dae-jung Obuchi adalah deklarasi bersama mengenai kemitraan baru Korea Selatan dan Jepang untuk abad ke-21 yang diumumkan oleh mantan Presiden Kim Dae-jung dan Perdana Menteri Keizo Obuchi pada tahun 1988.  Deklarasi itu mengandung pernyataan maaf Jepang akan penjajahan terhadap Korea Selatan dan upaya pengembangan hubungan bilateral yang berorientasi masa depan.


Namun, 20 tahun sejak deklarasi tersebut, pemerintah Jepang dinilai tidak melakukan tindakan yang menunjukkan rasa maaf, melainkan sebaliknya. Korea Selatan menunjukkan penentangan akan sikap Jepang tersebut, sehingga diperkirakan pemulihan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang akan menjadi isu yang tidak mudah untuk diselesaikan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >