Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sareum / Yukchilwol Heurinnal / Gorae Goneun Sori

#Citra Musik Korea l 2022-08-05

Citra Musik Korea

Sareum / Yukchilwol Heurinnal / Gorae Goneun Sori

Chilseok

Hari Chilseok yang jatuh setiap tanggal 7 bulan 7 kalender lunar adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh sepasang kekasih, Gyeonwoo dan Jiknyeo, karena mereka hanya bisa bertemu sekali dalam setahun. Jiknyeo adalah seorang gadis penenun, sementara Gyeonwoo adalah seorang pemuda pengembala sapi. Pada awalnya mereka tinggal di negeri kayangan, tetapi mereka dihukum dan diusir dari negeri itu karena membuat masalah besar. Mereka berdua tak bisa hidup bersama lagi, dunia baru mereka dipisahkan oleh sebuah galaksi, sehingga meski Hari Chilseok tiba mereka hanya bisa saling memandang dari kejauhan. Hingga suatu hari, segerombol burung gagak yang sedih melihat kisah mereka terbang berdekatan dan membentuk jembatan melintasi galaksi. Gyeonwoo dan Jiknyeo akhirnya bisa bertemu tetapi harus segera berpisah lagi. Air mata kesedihan mereka jatuh ke bumi menjadi hujan.


Yeonbun

Ada yang mengatakan, kisah cinta Gyeonwoo dan Jiknyeo ini terinspirasi oleh fenomena bintang Altair dan Vega yang selalu berdekatan setiap Hari Chilseok tiba. Orang-orang zaman dahulu sangat suka menciptakan kisah cinta sedih sambil menikmati pemandangan langit yang penuh bintang di malam Chilseok saat musim panas. 

Yeonbun adalah sebuah lagu aransemen modern dari lagu yang berjudul Barameun yang juga menceritakan kisah sedih tentang sepasang kekasih. Lagu ini menceritakan kisah seorang gadis yang setia menunggu sang kekasih yang berjanji akan datang di tengah badai pada suatu malam. Terjemahan sebagian lirik lagunya seperti ini.

Angin menyapu bagai gempa, deras hujan bagai tumpahan langit

Janji sang kekasih untuk datang malam ini, tapi badai tengah menanti

Bilamana benar ia datangi, maka takdirlah kami ini.


Mulletaryeong

Di Hari Chilseok, orang Korea biasanya makan miljeonbyeong atau kalguksu. Miljeonbyeong adalah kue beras dengan berbagai isian yang digulung, sedangkan kalguksu adalah mi kuah tradisional Korea yang hangat dan sangat cocok dinikmati di kala hujan. Mereka juga melakukan tradisi Geolgyeo. Pagi-pagi sekali, perempuan Korea menyiapkan sesaji buah-buahan dan berdoa agar mereka bisa pandai menenun seperti Jiknyeo. Mereka juga mengisi air ke dalam gentong dan meletakkan nampan berisi abu di atasnya. Malam harinya, jika ada sarang laba-laba di atas buah yang sudah disiapkan tadi atau kalau besok paginya ada bekas jejak di atas abu, mereka percaya doa mereka telah dikabulkan. Pada zaman dahulu menenun dan menyulam adalah pekerjaan yang sangat penting bagi perempuan Korea. Itulah alasannya mengapa mereka melakukan tradisi ini. Kata mulle dalam judul lagu ini adalah nama sebuah alat pemintal benang berbentuk lingkaran yang dipakai saat menenun kain. Dahulu perempuan Korea menyanyikan lagu ini sambil menenun hingga larut malam.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >