Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Selatan dan Jepang Gelar KTT Pertama dalam 15 Bulan Terakhir

2019-12-28

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menggelar pertemuan bilateral di Chengdu, China pada hari Selasa (24/12/19). Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin negara membahas masalah-masalah terkait pembatasan ekspor kemudian sependapat tentang perlunya penyelesaian masalah dengan berdialog. Namun, kedua pihak tidak membuahkan hasil yang nyata karena mempertahankan pendapat masing-masing. Moon dan Abe telah enam kali bertemu dan pertemuan di Chengdu merupakan yang pertama dalam 15 bulan terakhir. Hal ini menyatakan hubungan Korea Selatan dan Jepang yang membeku selama ini.


Dalam pertemuan tersebut, Moon menegaskan bahwa Jepang harus memulihkan kondisi pengeksporan terhadap Korea Selatan ke tingkat sebelum tanggal 1 Juli lalu sembari meminta perhatian dan keputusan Abe. Moon juga menambahkan dirinya berharap pertemuan bilateral di China ini dapat menjadi harapan untuk menyelesaikan segala masalah dengan cara berdialog. Sementara itu, Abe mengatakan dirinya telah mendengar bahwa pembicaraan terkait kebijakan pengendalian ekspor antara Korea Selatan dan Jepang berlangsung dengan lancar dan ia juga berharap agar masalah yang dihadapi oleh kedua pihak dapat diselesaikan melalui dialog.


Akan tetapi, Moon dan Abe hanya mengonfirmasi perbedaan pendapat mengenai keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan terkait masalah pekerja paksa warga Korea di masa penjajahan Jepang, yang menimbulkan pembatasan ekspor Jepang terhadap Korea Selatan. Kedua pihak juga bertukar pendapat tentang waktu penghapusan pembatasan ekspor Jepang dan isu Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) antara kedua negara, namun tidak berhasil menetapkan waktunya dengan pasti.


Hubungan Korea Selatan dan Jepang semakin memburuk dengan berbagai masalah hingga diperluas menjadi aksi boikot Jepang di dalam negeri Korea Selatan. Kondisi seperti itu memang tidak menguntungkan satu sama lain. Selain kerugian ekonomi yang besar, dikhawatirkan pula terpecahnya kolaborasi antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang di bidang keamanan termasuk isu nuklir Korea Utara.


Dengan pertemuan tingkat tinggi Korea Selatan dan Jepang kali ini, diperkirakan upaya untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi akan meningkat ke depannya. Meskipun demikian, tampaknya masih jauh dari sempurna untuk memulihkan hubungan kedua negara.


Sebelum KTT Korea Selatan dan Jepang, kedua pihak melakukan banyak upaya seperti pertemuan menteri luar negeri bilateral sehingga mencapai kesepakatan tentang pentingnya hubungan bilateral dan perlunya penyelesaian masalah melalui dialog. Namun, masih ada perselisihan pendapat, terutama soal kompensasi korban pekerja paksa. Pihak Jepang berpendapat hal itu sudah diselesaikan dengan kesepakatan bilateral tahun 1965 dan Korea Selatan yang harus menepati perjanjian antar negara.


Meskipun demikian, sebagian pihak menyebutkan Korea Selatan dan Jepang dapat membuahkan hasil yang baik jika melakukan pembahasan bersama setelah menyelesaikan isu-isu yang mendesak terlebih dulu.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >