Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Respons Global dalam Menangani Kondisi Ekonomi yang Anjlok Akibat COVID-19

2020-03-07

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Negara-negara G7 mengumumkan akan menggunakan segala sarana kebijakan untuk menangani kasus COVID-19 dan Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuannya. Sementara pemerintah Korea Selatan akan menggunakan anggaran tambahan sebanyak 11,7 triliun won atau sekitar Rp 139,28 triliun untuk mengatasi COVID-19 dan mendukung perekonomian.


The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuannya sebanyak 0,5 persen poin, menjadi 1,00-1,25 persen. Pemangkasan besar itu diputuskan secara mendadak dalam konferensi video Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). The Fed pernah melakukan pemangkasan suku bunga acuannya yang tidak lazim seperti itu pada tahun 2008 saat krisis keuangan global. Bahkan pemangkasan sebanyak 0,5 persen poin merupakan yang tertinggi sejak bulan Desember 2008. Keputusan The Fed itu membuktikan pihaknya memandang kondisi ekonomi dunia saat ini cukup serius.


Sebelumnya, menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G7 juga menggelar konferensi video dan menggeluarkan pernyataan bersama terkait kasus COVID-19, yang setuju untuk mempergunakan segala sarana kebijakan yang tersedia. Tidak lama setelah keputusan rapat itu, Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuannya.


Tindakan tersebut dinilai mendorong negara-negara lain untuk melakukan kebijakan moneter. Sejak awal tahun 2020, 20 negara berkembang telah menurunkan suku bunga acuannya dan kecenderungan itu diperkirakan akan membesar karena kasus COVID-19.

  

Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) juga mengatakan mereka akan ikut menanggulangi kasus COVID-19 sebisa mungkin.


Gerakan masyarakat dunia seperti itu dianggap sebagai penanggulangan awal yang mencerminkan kekhawatiran atas kemungkinan membesarnya kasus COVID-19 dan prediksi bahwa kasus ini dapat berdampak negatif pada perekonomian global.


Bank Sentral Korea (BOK) telah membekukan suku bunga acuannya pada tanggal 27 Februari lalu. BOK memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan di level yang sudah ada sambil memantau perkembangan kondisi kasus COVID-19 dan mempertimbangkan efek samping dari penurunan suku bunga acuan. Namun, penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat tampaknya akan memaksa BOK untuk ikut melakukan penurunan.


Di tengah kondisi ini, pemerintah Korea Selatan telah menyusun rancangan anggaran belanja negara tambahan sebesar 11,7 triliun won dan jumlah itu lebih banyak dibandingkan saat MERS merebak pada tahun 2015 lalu. Penyusunan anggaran tambahan sebesar itu berdasarkan kekhawatiran atas kemunduran pertumbuhan ekonomi karena melemahnya kegiatan ekonomi masyarakat akibat COVID-19.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >