ⓒYONHAP News

Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan menyampaikan bahwa pihaknya membatalkan semua agenda wawancara untuk penerbitan visa mulai hari Kamis (19/03/20) lalu.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada hari Rabu (18/03/20) mengumumkan bahwa negaranya menghentikan penerbitan visa di hampir seluruh negara di dunia karena merebaknya kasus COVID-19 dan akan memulainya kembali secepat mungkin walau tidak dapat menyebutkan waktu yang tepat.

Tindakan Amerika Serikat itu merupakan penanggulangan untuk kondisi dalam negerinya di mana COVID-19 menyebar dengan cepat dan dampak ekonomi maupun sosial yang juga semakin membesar. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mengumumkan keadaan darurat nasional dan menanganinya dengan beberapa kebijakan seperti penurunan suku bunga acuan, namun kegelisahan masyarakat kian meningkat. Di tengah kondisi tersebut, Amerika Serikat menutup pintu masuknya.

Oleh karena itu, mereka yang berencana untuk menetap di Amerika Serikat untuk tujuan studi dan bisnis harus menghadapi kesulitan. Namun,  kunjungan ke Amerika Serikat selama 90 hari masih diperbolehkan melalui Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (ESTA). Selain itu, visa yang telah diterbitkan tetap berlaku dan visa juga tetap dapat diperoleh jika mempunyai alasan darurat seperti pengobatan.

Para pakar menilai bahwa tindakan Amerika Serikat itu bertujuan untuk membuat para pegawai kedutaan besarnya menghindari kontak langsung dengan warga Korea Selatan, namun tidak melarang kedatangan orang asing ke negaranya. Dengan kata lain, tampaknya kemungkinan dihentikannya penerbitan visa secara menyeluruh masih sangat kecil. Untuk itu, pertukaran sumber daya manusia antara Korea Selatan dan Amerika Serikat tidak akan terhalang.

Puluhan ribu warga Korea Selatan mendapat visa ke Amerika Serikat setiap tahunnya dengan berbagai tujuan. Menurut pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2019, 5.000 visa migrasi untuk warga Korea Selatan telah diterbitkan sementara 70.000 visa non-migrasi juga telah diterbitkan. Dengan tindakan terbaru dari Amerika Serikat tersebut, tidak hanya warga Korea Selatan yang akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan visa Amerika Serikat, melainkan negara-negara lain yang juga diterapkan kebijakan tersebut.