Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Pemerintah Korsel Berikan Bantuan Keuangan Bencana Darurat

#Isu Bisnis l 2020-04-06

ⓒ YONHAP News

Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memberikan bantuan keuangan bencana darurat dengan total sebesar 9,1 triliun won kepada masyarakat yang mengalami kesulitan akibat wabah COVID-19 pada tanggal 30 Maret lalu. Di antara 20,5 juta unit rumah tangga, 70% atau lebih dari 36 juta orang berhak mendapat bantuan tersebut. Langkah tersebut dinilai sangat luar biasa karena merupakan dukungan tunai pemerintah kepada mayoritas rakyat.


Masing-masing negara mengambil langkah khusus untuk mengatasi kemerosotan ekonomi akibat penyebaran wabah COVID-19. Kemerosotan ekonomi rill berpengaruh pada pasar keuangan. Kerugian ekonomi Korea Selatan yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap luar negeri kian membesar. Kerugian di industri pariwisata, penerbangan hingga transportasi laut semakin meningkat, ditambah lagi dengan industri otomotif, display, telepon pintar, dan lainnya yang juga mengalami gangguan produksi dan distribusi akibat penutupan pabrik di luar negeri. Kondisi wiraswasta yang terpaksa menutup bisnisnya juga sangat serius. Apakah langkah pemberian bantuan keuangan bencana darurat dapat menjadi pendorong untuk mengatasi krisis COVID-19? 


Bantuan keuangan bencana darurat diperkirakan akan mengurangi krisis yang dialami kalangan berpendapatan rendah, wiraswasta, pedagang kecil, dan lainnya. Jika bantuan keuangan tersebut mengaktifkan kegiatan konsumsi masyarakat, maka hal itu akan bermanfaat bagi wiraswasta, pedagang kecil dan menengah hingga perusahaan. Namun, yang menjadi masalah adalah kesehatan fiskal. 


Sumber dana disediakan melalui anggaran belanja negara tambahan yang kedua. Presiden Moon menyatakan rancangan anggaran tambahan yang kedua harus cepat diserahkan agar Majelis Nasional Korea Selatan dapat meloloskannya setelah pemilihan umum legislatif tanggal 15 April mendatang. Akibat anggaran tambahan yang kedua tersebut, utang nasional bertambah menjadi 820 triliun won. Namun untuk saat ini, lebih penting untuk memecahkan krisis yang terjadi saat ini akibat wabah COVID-19 daripada kesehatan fiskal. Persiapan saksama harus disediakan agar dukungan dan langkah untuk mengatasi wabah COVID-19 dapat diambil dengan tepat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >