ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan menetapkan rancangan anggaran tambahan ketiga tahun 2020, senilai 35,3 triliun won untuk mengatasi krisis COVID-19. Anggaran tambahan ketiga mengandung dana untuk memulihkan ekonomi dan modal pertama untuk proyek infrastruktur “New Deal Gaya Korea” senilai 76 triliun won untuk lima tahun ke depan.

Rancangan anggaran tambahan yang ditetapkan pada tanggal 3 Juni lalu tersebut merupakan anggaran tambahan keenam bagi pemerintahan Moon dan jumlahnya juga yang paling banyak, lebih banyak daripada saat krisis finansial global tahun 2009 lalu. Bahkan penetapan anggaran tambahan ketiga dalam satu tahun itu merupakan kali pertama dalam 48 tahun sejak tahun 1972.

Stimulus pertama berjumlah 11,7 triliun won dan stimulus kedua sebanyak 12,2 triliun won. Jika menambahkan stimulus ketiga ini, skala kebijakan pemerintah Korea Selatan untuk menanggulangi COVID-19 mencapai 270 triliun won, 14 persen dari jumlah perkiraan produk domestik bruto Korea Selatan tahun ini.

Menurut Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan, Hong Nam-ki rancangan anggaran tambahan ketiga akan menjadi “pupuk” untuk mengatasi krisis COVID-19 dan menciptakan daya gerak untuk pertumbuhan baru di masa pasca COVID-19.

Pemerintah Korea Selatan pertama-tama akan menyuntikkan dana sebesar 5 triliun won untuk melindungi tempat kerja dan mengatasi krisis perusahaan. Kemudian dana sebesar 135 triliun won dipakai untuk modal darurat bagi wiraswasta kecil, perusahaan kecil dan menengah serta perusahaan industri unggulan. Di samping itu, sebanyak 9,4 triliun won akan dipakai untuk menciptakan lebih dari 550 ribu peluang kerja termasuk di bidang digital tanpa tatap muka. Untuk ekonomi domestik, ekspor dan pengaktifan ekonomi daerah, pemerintah Korea Selatan akan membelajakan anggaran sebanyak 3,7 triliun won. Anggaran tambahan sebanyak 2,5 triliun won dipakai untuk menumbuhkan industri pencegahan penyakit gaya Korea dan memajukan sistem penanggulangan bencana. Pemerintah Korea Selatan juga akan memberikan dana bantuan untuk sekitar 16 juta warganya dalam bentuk kupon diskon senilai 168,4 miliar won untuk delapan bidang meliputi restoran, pertunjukan, film, pariwisata, dan sebagainya.

Dengan demikian, total pengeluaran pemerintah Korea Selatan untuk tahun ini meningkat sebanyak 77,5 triliun won, naik 16,5 persen dibandingkan anggaran belanja negara tahun 2019 lalu. Stimulus tersebut merupakan pilihan yang harus diambil untuk mengatasi krisis ekonomi meskipun akan membahayakan kesehatan keuangan negara. Pemerintah Korea Selatan berencana membelanjakan lebih dari 75 persen stimulus tersebut dalam tiga bulan jika rancangannya diloloskan parlemen.