ⓒ Getty Images Bank

Ekonomi dunia tahun lalu diguncang akibat COVID-19, dan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mengalami pertumbuhan minus. Namun, pada tahun 2021 ini, diperkirakan ekonomi Korea Selatan dan global bisa mengalami kenaikan apabila pandemi COVID-19 mereda berkat distribusi vaksin dan obat COVID-19. Khususnya, kemampuan pemulihan ekonomi dari negara-negara utama seperti Amerika Serikat, China, dan negara lainnya yang cukup tinggi. 

Walaupun terguncang akibat COVID-19, ekonomi Korea Selatan tidak begitu buruk karena faktor kondisi ekspor. Ekonomi China yang cepat pulih membuat volume perdagangan global cepat meningkat, dan ekspor Korea Selatan turut membaik. Kenaikan rasio pertumbuhan ekonomi negara utama dan kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Korea Selatan pada tahun ini juga diperkirakan akan berpengaruh positif pada ekonomi Korea Selatan. Namun, masih dini untuk mengevaluasi bahwa kondisi ekonomi Korea Selatan telah memasuki fase pemulihan. 

COVID-19 mengubah lingkungan ekonomi dan industri secara drastis. Layanan tanpa tatap muka di kehidupan sehari-hari meningkat, pertemuan virtual menjadi biasa, pemanfaatan teknologi baru seperti 5G, kecerdasan buatan, dll meningkat, sehingga digitalisasi di bidang ekonomi dipercepat. Setelah ekonomi dunia menjadi normal pada tahun ini berkat distribusi vaksin, perubahaan serupa yang diakibatkan COVID-19 akan tetap berlangsung. 

Tahun 2021 ini baru dibuka, namun masa depan ekonomi Korea Selatan belum dapat dipastikan. Penyebaran COVID-19 tahap ketiga belum mereda, sehingga sentimen konsumen belum dapat diperbaiki, dan masih ada variabel dari faktor global. Mudah-mudahan, kondisi di tahun 2021 ini lebih baik daripada tahun 2020 lalu, sehingga kehidupan sehari-hari dapat dilaksanakan seperti sebelum pandemi usai normalisasi ekonomi di tahun ini.