ⓒYONHAP News

Asosiasi Perdagangan Internasional Korea Selatan (KITA) pada tanggal 24 Februari lalu, memilih Presiden LS Group, Koo Ja-yeol sebagai ketua KITA ke-31 dalam sidang paripurnanya. Dengan demikian, KITA dipimpin oleh pengusaha swasta untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Selama ini, ketua KITA selalu dipegang oleh pejabat tinggi pemerintah yang telah pensiun sejak tahun 2006 lalu.

Koo berusia 68 tahun dan mulai bekerja di LG Internasional sebagai karyawan umum pada tahun 1978, kemudian menjadi presiden LS sejak tahun 2013. Ia menumbuhkan LS Group sebagai perusahaan global yang mempunyai kantor cabang di 100 wilayah di 25 negara.

Ia telah berkontribusi dalam membuat kebijakan pemerintah dan mengaktifkan industri dengan menjadi pemimpin beberapa komite dan lembaga umum. Pengalamannya yang beragam di bidang perdagangan dan kontribusinya di bidang umum itu dinilai layak menjadi ketua KITA yang baru.

KITA merupakan lembaga ekonomi sipil yang didirikan pada tahun 1946 untuk melindungi kepentingan bidang usaha perdagangan. Pada waktu itu, perdagangan hanya berfokus pada impor karena ekspor Korea Selatan belum memadai. Sejak tahun 1970-an, pemerintah Korea Selatan menggerakkan ekspor sehingga peran KITA menjadi semakin penting dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi Korea Selatan yang pesat.

KITA menjadi anggota Asosiasi Pusat Perdagangan Dunia (World Trade Centers Association, WTCA) pada tahun 1972, lalu mendirikan bangunan World Trade Center di Seoul. Kini KITA mengelola 13 kantor cabang di Korea Selatan dan 11 kantor cabang di luar negeri.

Akibat pandemi COVID-19, perusahaan ekspor Korea Selatan mengalami kesulitan. Volume ekspor Korea Selatan turun selama dua tahun berturut-turut dan diperkirakan akan terus sulit di tahun ini juga.

Di tengah kondisi tersebut, banyak yang berpendapat bahwa pengusaha yang berpengalaman akan lebih sesuai untuk menjadi ketua KITA dan Koo akhirnya terpilih. KITA yang dipimpin oleh Koo diperkirakan akan berperan penting agar kebijakan pemerintah dalam mendorong ekspor dapat berjalan dengan baik. Selain itu, KITA akan meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah untuk menangani kesulitan dalam melakukan kegiatan ekspor di tengah pandemi COVID-19.