ⓒ YONHAP News

Roket pertama buatan Korea Selatan seutuhnya, Nuri, berhasil diluncurkan dari Naro Space Center di Goheung, Jeolla Selatan, pada tanggal 21 Oktober lalu. Roket Nuri adalah kendaraan peluncur roket pertama yang dibuat dengan teknologi Korea Selatan tanpa bantuan dari luar negeri. Walaupun roket tersebut berhasil mencapai ketinggian 700 kilometer dalam 16 menit setelah diluncurkan, namun pengoperasian mesin tahap ketiga terhenti lebih cepat daripada rencana awal, sehingga satelit dummy gagal mengorbit. 

Dengan peluncuran Roket Nuri kali ini, banyak pihak yang memiliki harapan tinggi akan era baru dalam program luar angkasa Korea Selatan. Kesuksesan peluncuran Roket Nuri sepenuhnya di masa depan akan memiliki efek berkelanjutan yang besar. Peluncuran 100 unit satelit selama 10 tahun ke depan bisa dilaksanakan tanpa bantuan negara lain dan meningkatkan daya saing industri telekomunikasi yang sedang meyiapkan jaringan 6G. Jika pemeriksaan kinerja Roket Nuri diselesaikan dengan peluncuran kedua pada bulan Mei tahun depan, maka Roket Nuri akan dapat diluncurkan ke luar angkasa sebanyak empat kali lagi sampai tahun 2027 mendatang. 

Namun, masih banyak tugas yang harus dicapai karena teknologi Korea Selatan di bidang luar angkasa hanya mencapai 60 hingga 80 persen dibandingkan negara-negara seperti AS atau Rusia. Anggaran Korea Selatan yang digelontorkan juga sangat sedikit. Dengan peluncuran 'Roket Nuri', Korea Selatan telah membuka era pengembangan luar angkasa dan menjelajahi dunia baru, dengan masyarakat menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap industri luar angkasa. Jika Korea Selatan bertumbuh menjadi negara maju di industri luar angkasa dengan prestasi industri luar angkasa dalam negeri dan dukungan masyarakat, maka impian untuk penjelajahan bulan akan dapat direalisasikan pada tahun 2030.