Ajaeng Sanjo, Jinyangjo

Di masa lalu, para Sarjana Seonbi selalu menikmati permainan geomungo walaupun tidak mampu bermain secara langsung. 'Muhyeongeum' yang berarti 'geomungo yang tidak bersenar' juga disukai oleh kalangan sarjana Seonbi karena sambil melihat geomungo mereka bisa membayangkan nada permainan geomungo di dalam hati. Demikianlah musik yang menenangkan hati disebut sebagai 'jeongak' dan 'minsokak' yang berarti musik rakyat yang menggetarkan hati dengan lebih kuat. Musik yang mewakili minsokak adalah 'Ajaeng Sanjo'. Jika mendengarkan suara kasar dari ajaeng yang digesekkan dengan busur, maka terasa seperti busur itu menggeser hatiku, bukan senar dari ajaeng. 

Sesanjosi, Dwitdaseureum

Sanjo diciptakan pada akhir tahun 1800-an oleh pemain gayageum di Yeongam, Kim Chang-jo. Musik sanjo bukan ciptaan yang sama sekali baru, melainkan gabungan dari berbagai jenis musik rakyat yang sering dimainkan pada waktu itu. Sanjo berarti musik yang dimainkan oleh pemain sepuasnya sesuai irama yang semakin menjadi cepat. Musik serupa dirasa menyegarkan bagi masyarakat. Sanjo juga dapat dimainkan dengan berbagai jenis alat musik. 

Geomungo Sanjo, Jajinmori

Kali ini, kami menyajikan 'geomungo sanjo.' Geomungo dianggap sebagai alat musik yang dinikmati kalangan sarjana Seonbi. Sehingga banyak yang menganggap geomungo tidak sesuai dengan musik rakyat yang memaksimalkan emosi. Oleh karena itu, para pecinta geomungo tidak suka ketika geomungo memainkan sanjo. Namun, belakangan ini, banyak yang menyukai geomungo sanjo yang terasa kuat dan kasar. Sebelum kami menyajikan 'Jajinmori' dari geomungo sanjo aliran Shin Kwae-dong, kami ingin menyampaikan bahwa mulai minggu depan Citra Musik Korea disajikan pada hari Jumat dengan format baru dan dengan pengasuh acara yang baru. Terima kasih dan selamat tahun baru!