Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Bbaengdeok / Eoyu and Bangayo / Para Tunanetra Membuka Mata

#Citra Musik Korea l 2022-06-17

Citra Musik Korea

Bbaengdeok / Eoyu and Bangayo / Para Tunanetra Membuka Mata

Bbaengdeok

Pansori Simcheongga adalah sebuah kisah seorang anak perempuan yang sangat berbakti yang bernama Shim Cheong yang ingin mengembalikan penglihatan ayahnya yang buta. Ayahnya kehilangan penglihatannya sejak berusia 20an tahun, sementara ibunya meninggal beberapa hari setelah melahirkannya. Mereka sangat miskin, hidupnya bergantung pada uluran tangan para tetangganya. 

Suatu hari Cheong menjual dirinya kepada pemilik kapal dan ditukar dengan 300 karung beras untuk menyembuhkan penglihatan ayahnya. Namun hasil jerih payah pengorbanannya itu malah dihabiskan untuk berfoya-foya oleh Bbaengdeok, istri baru ayahnya. Setelah Cheong pergi berlayar, hidup ayahnya semakin menderita. Istri barunya yang tamak dan jahat selalu menyakitinya. Kisah ini diceritakan dalam sebuah lagu yang memiliki judul sama dengan nama ibu tirinya, Bbaengdeok (뺑덕).


Eoyu and Bangayo

Di tengah laut, Cheong ternyata dikorbankan menjadi persembahan untuk dewa laut. Tetapi beruntung, dewa laut malah menyelamatkan dan mempertemukannya dengan seorang raja. Setelah menikah, Cheong hidup bahagia di sebuah istana yang megah sebagai seorang permasuri. Pada suatu hari ia mengumumkan akan membuat pesta besar di istananya khsusus untuk orang buta dari seluruh negeri. Tujuannya adalah untuk mencari ayahnya yang pernah ia tinggalkan di desa.

Sang ayah yang mendegar kabar itu pun mengajak istrinya pergi ke pesta itu. Tetapi istrinya malah meninggalkannya di tengah perjalanan setelah ia bertemu dengan seorang pemuda buta yang juga sedang dalam perjalanan ke istana. Di tengah keputus asaan, sang ayah yang buta dan sendirian akhirnya melanjutkan perjalanan. Desa demi desa ia lalui dengan segala kesulitan dan rintangan yang ada. Perutnya yang kosong hanya diisi dengan sesuap nasi, kebaikan dari para penduduk di setiap desa yang ia lewati.


Para Tunanetra Membuka Mata

Setelah menyelesaikan perjalanan panjang yang penuh dengan rintangan, sang ayah akhirnya tiba di istana. Tetapi sebelum sempat duduk, dia malah dibawa para pengawal kepada permaisuri. Ia sangat ketakutan akan dihukum karena merasa sangat bersalah telah menjual dan mengorbankan putrinya. Tetapi seketika dia terkejut setelah mendengar sang permaisuri memanggilnya ayah. Dia bingung dan tidak tahu sebenarnya apa yang ia alami. Ia merasa bahwa putrinya sudah lama meninggal, tetapi permaisuri di depannya itu malah memangilnya ayah.  Ia akhirnya menyadari bahwa permaisuri yang di depannya itu adalah putrinya setelah mendengar semua kejadian yang dialami anaknya. Setelah itu sebuah keajaiban terjadi. Sang ayah membuka matanya pelan-pelan dan tiba-tiba matanya bisa melihat kembali. Ia akhirnya bisa melihat wajah putrinya untuk pertama kalinya. Tak hanya itu, bahkan seluruh orang buta di negeri itu dan semua binatang buta lain juga bisa melihat. Kisah ini diceritakan dalam sebuah lagu yang berjudul Para Tunanetra Membuka Mata (만좌맹인 눈 뜨는 대목).

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >