Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Produksi, Konsumsi, dan Investasi di Korea Selatan Menurun

2022-09-03

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Indikator-indikator ekonomi, yang mencatatkan hasil produksi nasional, konsumsi, dan investasi, turun di Juli untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. 


Menurut tren kegiatan industri yang dirilis Badan Pusat Statistik Korea pada Rabu (31/08), indeks untuk semua produksi industri di bulan Juli tercatat sebesar 117,9, turun 0,1 persen dibandingkan sebulan lalu. Indeks itu sempat turun 0,9 persen pada April kemudian naik selama dua bulan berturut-turut, yaitu 0,7 persen pada Mei dan 0,8 persen pada Juni. Produksi industri pertambangan dan manufaktur pun mencatatkan penurunan 1,3 persen akibat kontraksi ekonomi.


Indeks penjualan retail bulan Juli tercatat 117,9, mengalami penurunan sebesar 0,3 persen dibandingkan sebulan lalu. Penurunan tersebut telah berlangsung selama lima bulan berturut-turut. Investasi fasilitas juga turun 3,2 persen dari sebulan sebelumnya.


Siklus fluktuasi indeks koinsiden yang menunjukkan ekonomi saat ini tercatat sebesar 101,8, naik 0,5 persen poin dari bulan sebelumnya. Sementara penjualan retail menurun, namun produksi industri jasa meningkat. Selama ini tren penjualan retail sama dengan tren konsumsi. Oleh sebab itu, penurunan penjualan retail selama lima bulan berturut-turut sama dengan penurunan konsumsi. Namun demikian, kali ini produksi industri jasa meningkat dan konsumsi menurun, sehingga keduanya tidak dapat disamakan.


Pada bulan Juli, penjualan retail menurun, tetapi produksi industri jasa meningkat, tepatnya keanikan 4,4 persen pada industri penginapan dan restoran, serta 7,3 persen di bidang seni, olahraga rekreasi, dan sebagainya. Terkait dengan hal itu, Badan Pusat Statistik menerangkan bahwa penjualan retail tidak mewakili keseluruhan indikator konsumsi. 


Ini berarti bahwa masyarakat semakin sedikit membeli barang, tetapi semakin aktif menggunakan layanan dan jasa. Hal ini dianalisis berkat penghapusan aturan jaga jarak sosial di musim semi lalu.   


Selama lima bulan terakhir, konsumsi produk tidak meningkat, tetapi konsumsi swasta termasuk konsumsi layanan dan jasa mencatatkan kecenderungan perbaikan. 


Pemerintah menganalisis, meskipun tren pemulihan secara keseluruhan tetap terjaga, tetapi ketidakpastian tren ekonomi masih tinggi ke depannya sebagaimana dipengaruhi oleh masalah eksternal seperti inflasi global, pertumbuhan yang melambat, dan kenaikan suku bunga.


Lesunya produksi, konsumsi, dan investasi ini menandai prospek ekonomi yang semakin tidak menentu di tengah inflasi global dan pengetatan moneter global.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >