© Getty Images Bank

Diantara istilah ekonomi, ada banyak istilah yang mengibaratkan hewan. Misalnya, ada istilah 'wag-the-dog' yang menunjukkan situasi dimana sesuatu yang kecil dan tidak penting mengendalikan sesuatu yang lebih besar dan penting. Selain itu, ada istilah 'efek burung bangau' yang menunjukkan sosok orang-orang yang ingin membeli produk yang jarang dibeli oleh orang lain, bukan produk yang sudah populer. Belakangan ini, juga ada istilah 'fat cat' atau 'kucing gemuk'. 

Istilah tersebut digunakan di AS pada tahun 1920-an. Ekonomi AS pada waktu itu mengalami kesulitan akibat pengurangan gaji dan restrukturisasi di dalam perusahaan. Namun, para pekerja bank di Wall Street mendapat gaji dan bonus yang berjumlah besar. Mereka juga mendapatkan manfaat pajak, sehingga istilah 'fat cat' mulai muncul untuk mengkritik sosok kapitalis yang kaya. 

Belakangan ini, kasus serupa terjadi di Korea Selatan. Perbedaan gaji rata-rata antara kepala bank dan pegawai biasa di bank lokal yang sama bisa mencapai 30 kali lipat. Setelah kasus tersebut diberitakan, kritikan 'fat cat' dilontarkan untuk kepala bank yang mendapat gaji tinggi. 

Ada banyak yang menyuarakan perlunya membuat 'UU Fat Cat' untuk membatasi jumlah gaji maksimal, dan menghilangkan polarisasi. Namun, di sisi lain, juga ada yang mengatakan intervensi dalam ekonomi pasar malah dapat menimbulkan efek samping. Sebelum diterapkan, perlu sebuah proses untuk mencari tahu dengan saksama pengaruhnya terhadap ekonomi.