© YONHAP News

Ekonomi Korea Selatan menghadapi satu krisis lagi, yakni nilai tukar mata uang won yang semakin naik. Akibat kenaikan drastis nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika, nilai mata uang won mencapai titik terendahnya dalam sembilan belas bulan terakhir. Nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika pada awal tahun ini terus naik turun di kisaran 1.110 won hingga 1.120 won. Namun, sejak pertengahan bulan April, nilai tukar mata uang won mulai naik lebih cepat daripada perkiraan. Pada tanggal 8 April lalu, nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika mencapai 1.145 won, dan nilai tersebut menjadi 1.180 won pada tanggal 9 Mei. Namun, nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika terus naik hingga menerobos angka 1.190 won pada tanggal 15 Mei lalu. Kenaikan nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika berarti nilai mata uang won menurun, sehingga sejumlah perusahaan eksportir dapat memperoleh keuntungan. Namun, penurunan nilai mata uang won berarti ekonomi Korea Selatan sedang mengalami kemerosotan, dan ada pula kemungkinan penarikan dana investasi asing ke luar negeri. 

Konflik perdagangan antara AS dan China melemahkan daya saing industri utama Korea Selatan, serta prediksi buruk terkait kegiatan impor dan ekspor Korea Selatan juga menaikkan nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika. Khususnya, pada bulan April hingga Mei, perusahaan-perusahaan utama Korea Selatan memberikan dividen. Para investor asing yang menerima dividen dalam bentuk won dari perusahaan yang mereka investasikan, berbondong-bondong mengubah dividen tersebut ke dalam dolar Amerika. Karena itu, jumlah permintaan dolar Amerika meningkat secara drastis. Kenaikan nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika dinilai sebagai situasi darurat bagi industri utama Korea Selatan meliputi energi, minyak bumi, kimia, baja, dan lainnya. Selain itu, perusahaan produksi bahan permintaan domestik juga dinilai sensitif terhadap perubahan nilai tukar mata uang won. 

Kenaikan nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika yang sedang terjadi saat ini dapat kembali menjadi stabil jika konflik perdagangan antara AS dan China dipecahkan dengan baik pada bulan depan. Namun, belum dapat dipastikan apakah situasi ideal akan datang atau tidak. Karena itu, pemerintah harus berupaya untuk menstabilkan nilai tukar mata uang won terhadap dolar Amerika, dan mengambil langkah aktif untuk membebaskan diri dari kemerosotan ekonomi.