Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Ekonomi

Jepang mengambil langkah balas dendam ekonomi

#Isu Bisnis l 2019-07-08

© YONHAP News

Kementerian Industri dan Ekonomi Jepang mengumumkan akan mengetatkan regulasi sejumlah produk ekspor ke Korea Selatan pada tanggal 1 Juli lalu. Jepang mengecualikan sejumlah produk ekspor dari subyek 'sistem izin ekspor komprehensif' sehingga perusahaan terkait harus mendapatkan pemeriksaan dan izin dari otoritas terkait ketika mereka mengekspor produk itu mulai tanggal 4 Juli. Selain itu, Jepang akan mengumpulkan pandangan sampai tanggal 24 Juli mendatang untuk mencabut Korea Selatan dari daftar negara sahabat atau 'daftar putih'. 


Jenis bahan yang dikenakan sanksi Jepang kali ini adalah bahan kebutuhan semikonduktor seperti polimida berfluorinasi, fotoresis, dan gas etsa dimana 70 hingga 90% pangsa pasar didominasi oleh Jepang. Hingga saat ini, perusahaan ekspor Jepang bisa mengekspor tiga jenis barang selama 3 tahun tanpa gangguan apapun setelah mendapatkan izin komprehensif. Namun, mulai saat ini, perusahaan Jepang harus memberikan dokumen terkait efektivitas ekonomi dan mendapatkan izin ekspor melalui pemeriksaan ketika mengekspor produk tersebut. Pemeriksaan itu membutuhkan 90 hari, namun waktu itu bisa diperpanjang karena pemerintah Jepang mengatur waktu. Jika tiga jenis bahan itu telah habis, ada kemungkinan besar perusahaan Korea Selatan tidak mampu memproduksi semikonduktor.


Sejalan dengan langkah Jepang kali ini, pemerintah Seoul juga mulai mengambil langkah lanjutan. Pada tanggal 4 Juli, Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menyatakan tindakan Jepang yang membatasi ekspor ke Korea Selatan jelas melanggar hukum internasional dan bersifat pembalasan. Cheongwadae juga menyatakan pihaknya akan melakukan tindak diplomasi secara aktif seperti gugatan perkara ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, jika situasi serupa berkembang secara lebih serius, baik perusahaan Korea Selatan maupun perusahaan Jepang yang mengekspor produk ke Korea Selatan akan menerima guncangan. 


Pemerintah Korea Selatan akan menanamkan modal senilai 5 triliun won selama enam tahun mulai tahun depan untuk meneliti dan mengembangkan bahan, komponen, peralatan, dll. Walaupun sulit untuk mengejar perusahaan Jepang yang memiliki daya teknologi unggul dalam waktu dekat, namun Korea Selatan harus meningkatkan rasio lokalisasi dan mencari jalan keluar dalam konflik dengan Jepang melalui negosiasi diplomasi.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >