© Getty Images Bank

Sejalan dengan penyebarluasan 'kekhawatiran resesi' di ekonomi AS, 'peringatan Mitchell' menjadi perihal pembicaraan. Wesley Mitchell adalah ekonomis AS yang berjasa tinggi pada penelitian statistik untuk sirkulasi ekonomi. Dia berpendapat bahwa rasa optimis yang terbukti salah akan lenyap tanpa bukti ketika menghadapi krisis, dan rasa pesimis yang timbul di dalam proses tersebut menimbulkan masalah. 

Dengan kata lain, rasa pesimis yang baru muncul memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga orang-orang lebih mudah merasa ketakutan.

Seperti halnya AS yang mengalami krisis ekonomi terbesar pada tahun 1930-an dan Jepang yang mengalami krisis pada tahun 2000-an akibat 'satu dekade yang hilang', jika gejala bahaya lain muncul dalam situasi dimana krisis keuangan belum diatasi, maka kondisi ekonomi pasti mengalami resisi terbesar. 

Sepuluh tahun lalu, seluruh dunia mengalami krisis keuangan global. Akibatnya, apabila muncul gejala risiko seperti rendahnya imbal hasil obligasi jangka panjang bertenor sepuluh tahun di bawah obligasi jangka pendek bertenor dua tahun di AS, masyarakat merasa pesimis atas kondisi ekonomi secara lebih cepat daripada masa lalu. 

Di dalam situasi ini, kebijaksanaan untuk mengontrol krisis sangat dibutuhkan agar sentimen ekonomi tidak merosot.