© YONHAP News

Akibat keprihatinan tinggi atas kemerosotan ekonomi, Bank Sentral Korea Selatan (BOK) menurunkan suku bunga acuan ke angka 1,25% pada tanggal 16 Oktober lalu. Penurunan itu merupakan kali kedua pada tahun ini, setelah terakhir kali diturunkan pada bulan Juli lalu, sehingga suku bunga acuan di Korea Selatan kembali tercatat ke level yang paling rendah dalam sejarahnya. 

Penurunan suku bunga acuan bertujuan untuk mengaktifkan ekonomi dengan mengedarkan lebih banyak uang di pasar. Namun, pelemahan investasi dan kegiatan konsumsi di Korea Selatan sulit dipecahkan hanya melalui penurunan suku bunga acuan saja. Jika ketidakpastian terhadap ekonomi Korea Selatan di masa depan terus berlangsung, maka perusahaan tidak melakukan investasi, dan rumah tangga juga tidak melakukan konsumsi walaupun adanya penurunan suku bunga acuan, sehingga uang tidak beredar di pasar. 

Biasanya, penurunan suku bunga acuan mengurangi beban suku bunga terhadap pinjaman dana, sehingga permintaan investasi di pasar real estat meningkat, dan harga real estat juga turut naik. Namun, suku bunga acuan di Korea Selatan sudah berada di tingkat yang rendah dalam kurun waktu yang lama dan regulasi pinjaman uang terkait pembelian rumah sangat diperketat. Oleh sebab itu, penurunan suku bunga acuan tidak akan mendorong peningkatan investasi di pasar real estat. Penurunan suku bunga acuan menjadi sinyal pada ketidakpastian ekonomi yang semakin membesar, sehingga malah menimbulkan kemerosotan permintaan di pasar real estat. Jika mencermati situasi ekonomi yang terus melemah dan harga konsumen yang rendah, diperkirakan BOK akan kembali menurunkan suku bunga acuan di masa depan. Jika BOK bertekad kuat untuk menstimulasikan ekonomi dengan penurunan suku bunga acuan, sentimen pelaku ekonomi juga bisa bergerak. Yang terpenting adalah betapa besarnya penurunan suku bunga acuan. 

Jika suku bunga acuan di Korea Selatan terlalu rendah, dana investor asing dapat ditarik, sehingga muncul kekacauan finansial. Oleh sebab itu, kemungkinan datangnya era suku bunga nol sangatlah rendah, namun jika suku bunga acuan kembali diturunkan, Korea Selatan akan memasuki era suku bunga acuan kisaran 1%. Arah terkait suku bunga acuan di masa depan akan ditetapkan sesuai kondisi ekonomi Korea Selatan.