© YONHAP News

Jumlah tenaga kerja Korea Selatan yang diserap oleh perusahaan pada bulan Oktober meningkat secara drastis. Jumlah tenaga kerja yang terserap pada bulan lalu mengalami kenaikan sebanyak 419 ribu orang dibandingkan satu tahun yang lalu. Rasio perekrutan juga mencapai 62%, khususnya jumlah pekerja di bidang jasa pada bulan Oktober meningkat sebanyak 486 ribu orang. Rasio pengangguran juga turut menurun. Rasio pengangguran kalangan remaja juga membaik. 

Pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa perbaikan secara bersamaan dari sisi jumlah tenaga kerja yang terserap, rasio perekrutan tenaga kerja dan rasio pengangguran secara bersama-sama terjadi untuk pertama kalinya dalam waktu 17 tahun. Namun, kami tidak boleh hanya merasa optimis terhadap situasi perekrutan tenaga kerja pada saat ini. 

Indikator terkait perekrutan tenaga kerja terasa baik, namun jumlah pekerja berusia 40-an tahun dan jumlah pekerja di bidang manufaktur terus mengalami penurunan. Jumlah orang yang beristirahat tanpa kerja juga paling banyak sejak krisis keuangan. Jumlah lapangan kerja di bidang eceran dan grosiran juga berkurang selama lima bulan berturut-turut. Berbeda dengan kalangan berusia 40-an tahun, jumlah pekerja berusia lansia justru meningkat pada bulan lalu. 

Hal itu dianalisis bahwa peningkatan jumlah pekerja hanya terbatas pada lapangan kerja bagi kalangan lansia dalam jangka pendek. Peningkatan jumlah pekerja berusia 60-an tahun mendominasi peningkatan seluruh jumlah tenaga kerja yang terserap, sedangkan rasio perekrutan tenaga kerja di kalangan usia 40-an tahun menurun, dan kondisi di bidang manufaktur tidak kunjung membaik. Masalah tersebut harus diperbaiki. 

Pemerintah Korea Selatan menilai bahwa kondisi perekrutan tenaga kerja di Korea Selatan mulai pulih berdasarkan indikator terkait yang semakin membaik, namun masih dini untuk merayakannya. Daya gerak di pasar harus terlebih dahulu disediakan agar lapangan kerja yang berkualitas tinggi dapat tersedia lebih banyak lagi.