© Getty Images Bank

Belakangan ini, harga apartemen di Korea Selatan terus mengalami kenaikan. Walaupun ada regulasi yang keras dari pemerintah Korea Selatan, harga rumah terus naik. Sejalan dengan kenaikan harga rumah, “efek kekayaan” turut mendapat perhatian. 

“Efek kekayaan” atau “wealth effect” adalah pengaruh kenaikan nilai aset terhadap kegiatan konsumsi, sehingga dijuluki pula sebagai “efek aset.” Apabila nilai aset seperti saham, realestat, dan lainnya naik, kegiatan konsumsi meningkat walaupun jumlah pendapatan tetap sama. 

Dalam kenyataan, indeks sentimen konsumen Korea Selatan mengalami kenaikan. Menurut data dari Bank Sentral Korea (BOK) pada bulan November lalu, Indeks Sentimen Konsumen Korea Selatan mencapai 100,9 poin dan untuk pertama kalinya melewati angka 100 setelah terkahir kali mencetak angka 101,6 poin pada bulan April lalu.

Indeks tersebut menunjukan kondisi ekonomi yang dialami konsumen. Apabila angka itu berada di atas 100, maka sentimen para konsumen dapat dianggap optimis. 

Sejalan dengan kenaikan harga apartemen di Seoul, sentimen konsumen juga terpengaruh secara positif. Namun, masih terlalu dini untuk merasakan perbaikan kondisi ekonomi. 

Kebijakan yang bijaksana perlu diambil agar “efek kekayaan” ini dapat berlanjut hingga pemulihan ekonomi rill.