© YONHAP News

Rancangan anggaran negara Korea Selatan untuk tahun depan melebihi 500 triliun won untuk pertama kalinya dalam sejarah. Rasio pertumbuhan Korea Selatan pada tahun depan diperkirakan hanya berada di kisaran 2%. Oleh sebab itu, banyak pihak yang memperhatikan apakah jumlah anggaran tahun depan yang dialokasikan sebanyak lebih dari 500 triliun won ini dapat mendorong pemulihan ekonomi. 

Jumlah anggaran di bidang industri, perusahaan kecil dan menengah, serta energi meningkat sebesar 26,4%, dan disusul bidang litbang dengan 18%, Dana Prasarana dan Sarana Sosial (SOC) dengan 17,6%, dan lainnya. Selain itu, jumlah anggaran untuk isu-isu yang dihadapi juga bertambah. 

Pada bulan Oktober lalu, Korea Selatan menyerahkan posisinya sebagai negara berkembang di WTO. Untuk meminimalkan kerugian di bidang pertanian, pemerintah Korea Selatan meningkatkan anggaran untuk industri pertanian. Anggaran untuk mendukung industri bahan baku, suku cadang, dan peralatan juga mengalami kenaikan drastis. Pemerintah Korea Selatan meningkatkan jumlah dana untuk menangani isu ekonomi yang dihadapinya dan memulihkan kondisi ekonomi karena kemerosotan ekonomi yang terus berlangsung. 

Akibat konflik perdagangan antara AS dan China yang berlangsung dengan lama, konflik perdagangan dengan Jepang, dan sebagainya, kebanyakan lembaga keuangan memprediksi kondisi ekonomi Korea Selatan secara negatif. Untuk mengatasi krisis tersebut, Korea Selatan mengeluarkan kebijakan finansial ekspansif. Pemerintah Korea Selatan berencana memulihkan kondisi ekonomi dengan mengalokasikan 70% anggaran tahun depan pada semester pertama. Namun, yang terpenting adalah penyediaan langkah untuk memanfaatkan anggaran super tinggi agar dapat mendorong pengaktifan ekonomi.

Di tengah kondisi buruk ekonomi dunia, pengadaan anggaran ekspantif harus dilaksanakan. Pemerintah Korea Selatan meningkatkan anggaran tahun depan dengan berani untuk menangani kemerosotan ekonomi, sehingga berupaya untuk menyediakan landasan demi mengaktifkan ekonomi dan menguatkan struktur ekonomi melalui penggunaan anggaran negara.