ⓒ YONHAP News

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret waktu setempat, mendeklarasikan status wabah COVID-19 sebagai pandemi yang berarti kondisi di mana suatu penyakit menular telah menyebar ke wilayah yang sangat luas mencakup lintas benua atau ke seluruh dunia. 

Deklarasi pandemi dari WHO mengguncang pasar keuangan dunia. Tiga indeks saham di AS mengalami penurunan tajam pada tanggal 11 Maret waktu setempat segera setelah sesi perdagangan dimulai dan “circuit breakers” yang menhentikan transaksi untuk sementara waktu diaktifkan. Sementara harga saham di Jepang pada tanggal 12 Maret mengalami penurunan sebesar 4,41%. Pasar saham di Korea Selatan mengalami penurunan 5%. Masing-masing negara yang ingin mencegah penyebaran COVID-19 menutup perbatasan, dan kondisi ekonomi juga semakin memburuk. 

Dampak pandemi terhadap ekonomi bisa jauh membesar. Bank Sentral AS, The Fed membuka rapat darurat pada tanggal 3 Maret waktu setempat lalu, dan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 0,5% poin. Pemerintah Jepang juga menyediakan dana sebesar 4 miliar dolar Amerika, dan negara-negara di Eropa juga tengah menyediakan anggaran darurat. Italia yang mempunyai jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak di Eropa juga menyatakan akan menyediakan dana darurat sebesar 2,5 miliar euro. Pemerintah Korea Selatan juga mengadakan anggaran tambahan untuk menghadapi wabah COVID-19 dan membatasi aksi jual kosong. 

Bursa saham Korea Selatan terguncang akibat pengaruh wabah COVID-19. Aksi jual kosong oleh investor asing dan lembaga sangat aktif, sehingga transaksi jual kosong per hari di bulan ini melonjak hingga dua kali lipat dibandingkan angka rata-rata sehari pada tahun lalu. Akhirnya, pemerintah Korea Selatan telah menerapkan larangan aksi jual kosong terhadap seluruh jenis saham mulai tanggal 16 Maret ini. 

Pengaruh COVID-19 semakin menyebar ke seluruh dunia. Negara-negara utama harus bekerja sama agar dapat terbebas dari kemerosotan ekonomi dunia. Peran masing-masing negara sangatlah penting, sehingga pemerintah Korea Selatan juga harus mengerahkan segala jenis sarana untuk mengatasi kekhawatiran dan menstimulasikan ekonomi.