ⓒ IRM

Ketua perusahaan IRM, Choi Seung-wook memiliki gelar S2 untuk ilmu teknik elektronik dan S3 untuk ilmu medis di Universitas Nasional Seoul. Pada tahun 1980-an ketika istilah ventura masih terasa asing di Korea Selatan, dia masuk ke sebuah perusahaan yang mengembangkan alat diagnostik gelombang ultrasonik, MEDISON, dan menaruh banyak perhatian di bidang medis. Sebagai salah satu pendiri perusahaan yang dipisahkan dari MEDISON, dia berkontribusi dalam meningkatkan Sistem Informasi Pencitraan Medis Korea Selatan ke taraf dunia. Dia juga menjabat sebagai CEO bersama untuk perusahaan bernama Ray, yang pada akhirnya diakuisisi oleh Samsung Electronics dan menjadi awal mula bisnis peralatan medis Samsung. Di sana, dia mengembangkan tomografi terkomputasi (CT) gigi. Setelah itu, dia mempunyai semangat yang luar biasa untuk melokalisasikan robot khusus operasi laparoskopi, atau prosedur bedah yang memungkinkan ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit. Pada tahun 2013, dia mendirikan perusahaan IRM berdasarkan pengalamannya tersebut.

IRM menaruh perhatian pada negara berkembang dan miskin. Ketua Choi yang mengembangkan produk perawatan kesehatan memperhatikan negara-negara yang tidak memiliki infrastruktur di bidang medis, agar siapa saja dapat menerima layanan medis tanpa diskriminasi. Untuk mewujudkan impiannya tersebut, dia mengembangkan “m-Teresa”.

ⓒ IRM

Penduduk daerah terpencil di negara berkembang dan miskin tidak dapat berkomunikasi dengan dokter karena lokasi rumah sakit yang jauh dari rumah mereka. Untuk mengatasi ketidaknyamanan tersebut, m-Teresa dikembangkan. Melalui m-Teresa, foto untuk bagian yang terluka atau sakit dapat diambil, dan suara dari pasien juga dapat direkam. Data-data yang terkumpul dapat disampaikan kepada dokter di perkotaan untuk mengobati pasien. m-Teresa menggunakan baterai, sehingga dapat digunakan di wilayah yang tidak terhubung dengan listrik. m-Teresa yang dikembangkan sesuai dengan lingkungan negara-negara berkembang dan miskin, memberikan layanan bahasa sesuai dengan negara masing-masing. IRM juga secara khusus memperhatikan konektivitas satu sama lain. IRM mematuhi standar medis di dunia seperti IHE atau HL7, dan telah memperoleh sertifikasi standar internasional setelah dites dalam uji konektivitas antar produk medis di acara internasional. 

Upaya IRM yang mengembangkan teknologi yang sangat ideal bagi lingkungan medis di negara-negara berkembang dan miskin, menjadi landasan pengembangan informasi medis di Korea Selatan. Sejak dua tahun lalu, mereka tengah mengembangkan solusi kesehatan yang menargetkan kalangan lansia di Eropa, yang dinamakan E-health bersama dengan 13 tim dari negara Eropa. IRM yang menyediakan layanan medis yang dapat digunakan oleh siapa saja, menjadi cahaya yang menerangkan lingkungan medis di dunia.