Lagu untuk Laan

Di era Silla Bersatu, alat musik sangat dihargai sehingga alat musik tradisional Korea seperti Manpasikjeok atau Geomungo disimpan di gudang khusus. Di era itu, ada istilah “samhyeon samjuk” yang berarti tiga jenis alat musik senar, dan tiga jenis alat musik tiup. Tiga jenis alat musik senar adalah Gayageum, Geomungo dan Bipa. Sementara tiga jenis alat musik tiup adalah jenis seruling bambu dinamakan Daegeum, Junggeum dan Sogeum. Di antaranya, Gayageum, Geomungo dan Daegeum banyak dimainkan hingga era ini. Cara bermain Bipa untuk beberapa waktu telah dilupakan, namun banyak musisi Korea Selatan yang berupaya untuk menerapkan cara bermain Bipa China pada musik Korea. Sayangnya, Junggeum menjadi alat musik yang dilupakan sepenuhnya. 

Alat musik Sogeum sedikit unik. Sogeum di era Silla Bersatu sebenarnya sudah hilang, namun alat musik Sogeum yang dimainkan pada saat ini dibuat baru dan hanya menggunakan nama yang sama saja. Sogeum yang baru tersebut tidak mempunyai lubang yang dinamakan Cheonggong, yang pada umumnya terdapat di Daegeum atau Junggeum. Cheonggong adalah lubang kecil yang berada antara lubang yang disebut Chwigu, yang adalah lubang untuk meniupnya dengan mulut dan lubang yang mengeluarkan nada berbeda dengan menutup beberapa lubang menggunakan jari yang disebut dengan Jigong. Jika lubang itu ditutup oleh selaput tipis dari alang-alang yang disebut Cheong, Cheong itu bergetar dan mengeluarkan suara khas ketika ditiup. Suara itu mungkin terdengar kasar bagi seseorang. Namun, Cheonggong tidak ada di Sogeum, sehingga suara dari Sogeum terdengar lebih lembut. 

Musim Semi Di Pos Penjaga

Daegeum, Junggeum, dan Sogeum dikategorikan sesuai ukuran, dan jika ukurannya kecil, alat itu mengeluarkan suara yang tinggi. Oleh sebab itu, Sogeum mengeluarkan suara yang paling tinggi. Alat musik yang memiliki suara yang mirip dengan Sogeum adalah Danso. Danso berukuran kecil dan cara permainannya relatif mudah, sehingga para siswa SD juga mempelajarinya. Sogeum ditiup secara horisontal layaknya Daegeum, namun Danso ditiup secara vertikal. 

Nuansa suara dari Danso sangat serasi dengan Saenghwang, sehingga musik yang dimainkan oleh dua jenis alat musik itu disebut sebagai “Saengsobyeongju”. Nah, musik yang kami kenalkan kali ini berjudul “Musim Semi Di Pos Penjaga”. Musik itu dibuat oleh pengaransemen asal Korea Utara bernama Gong Yeong-song pada tahun 1965 sebagai musik solo Danso, namun versi aransemen untuk Gayageum lebih dulu diperkenalkan ke Korea Selatan. Musik yang kami kenalkan hari ini adalah arasemen versi Gayageum yang diaransemen kembali untuk dipadukan dengan alat musik senar dan Danso. 

Tarian Singa

Danso adalah sejenis seruling pendek. Pada umumnya, Danso berarti alat musik yang ditiup secara vertikal seperti Tungso. Danso dibuat sejak akhir era Joseon, namun Tungso dimainkan sejak era Goryeo. Biasanya, orang yang tidak berani berbicara di depan orang lain dijuluki sebagai “Tungso di dalam kamar”. Artinya, walaupun dia tengah memainkan Tungso, namun dia memainkannya untuk dirinya sendiri di dalam kamar, karena tidak bisa memainkannya dengan sempurna di depan orang lain. 

Di era Joseon, Tungso dimainkan di dalam musik istana seperti Jongmyo Jeryeak. Namun, saat ini, Tungso itu menjadi alat musik istimewa yang hanya dimainkan di tarian singa, “Bukcheong Saja Noreum”. Namun, juga ada upaya untuk menggunakannya secara luas dengan memanfaatkan musik ciptaan. Tungso mengeluarkan suara yang kasar karena memiliki Cheonggong layaknya Daegeum, namun suara itu dapat dikatakan sebagai pesona tersendiri dari Tungso.