Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
#Citra Musik Korea l 2020-09-02
Meditation
Ajaeng adalah alat musik yang mengeluarkan suara yang paling rendah di antara alat musik tradisional Korea. Ada banyak yang tidak mampu membedakan Ajaeng dengan alat musik Haegeum karena keduanya adalah alat musik yang mengeluarkan suara dengan menggesek senar dengan busur. Haegeum mempunyai dua senar dan sangat ringan, sampai-sampai dapat dimainkan sambil menunggang kuda. Sedangkan Ajaeng terbuat dari kayu yang panjang layaknya Gayageum atau Geomungo. Ajaeng mempunyai tujuh senar yang dapat mengeluarkan suara setelah digesek dengan busur. Kotak suara dari Ajaeng cukup besar dan senarnya juga tebal, sehingga nada suara itu sangat rendah dan terdengar kasar. Ada kisah bahwa seorang musisi tunanetra bernama Kim Wun-ran, memainkan Ajaeng di sebelah kuil tempat altar di akhir era Joseon hingga hantu-hantu di dalamnya meneteskan air mata.
Ajaeng Sanjo
Ajaeng diyakini diperkenalkan ke Korea selama dinasti Koryo dan digunakan untuk memainkan musik istana sampai dinasti Joseon. Musik istana berfokus pada harmonisasi dengan luar angkasa, sehingga iramanya sangat lambat. Berkat itulah, lagu-lagu tersebut sangat cocok untuk dimainkan lewat Ajaeng.
Pada akhir dinasti Joseon, genre musik lainnya, yakni Sanjo tercipta, sehingga dibutuhkan alat musik yang cocok untuk memainkan Sanjo atau lagu rakyat Korea. Ajaeng tradisional berukuran besar dan berat, sehingga sulit dibawa. Selain itu, sulit untuk memberikan perubahan pada melodi atau nada suara. Setelah itu, alat musik baru yakni, Sanjo Ajaeng tercipta. Ukurannya separuh daripada Ajeng yang sudah ada dan senarnya juga lebih tipis. Bahan dari busur yang sebenarnya terbuat dari tongkat kayu juga diubah dengan rambut kuda, sehingga dapat mengeluarkan suara yang lebih mempesona.
Ajaeng Sanjo untuk Ajaeng bersenar besi
Ada orang-orang yang mengekspresikan suara Ajaeng dengan “suara yang menggetarkan hati” karena terdengar sangat mengharukan. Selain itu, ada juga permainan Ajaeng dari senar besi. Alat musik itu dibuat oleh maestro Yun Yun-suk pada tahun 1990-an. Dia adalah pemain Geomungo dan Ajaeng, serta membuat irama Sanjo khusus untuk dirinya.
Suatu hari sebelum tampil, alat musiknya rusak, sehingga hanya empat senar yang dapat dia gunakan untuk bermain. Namun, dengan empat senar Ajaeng itu, dia mampu memainkan musik selama 20 menit, sehingga mengejutkan banyak orang.
Dia membuat Ajaeng dengan senar besi untuk permainan musik solo atau permainan teater ala Korea. Karena terbuat dari besi bukan sutera, suaranya terdengar lebih bergema. Maestro Yun Yun-suk memainkan musik itu dengan cara dipetik layaknya Gayageum.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28