Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Harimau Datang
Video promosi yang dibuat oleh Organisasi Pariwisata Korea berjudul "Feel The Rhytum of KOREA" menimbulkan sensasi besar. Video itu hanya menampilkan musik dan tarian tanpa suara manusia dengan menampilkan bebagai obyek wisata yang indah dan unik di tiap daerah di Korea Selatan. Tarian khas dari Ambiguous Dance Company yang mengenakan kostum unik ini sangat serasi dengan iringan pansori yang disajikan oleh band Leenalchi yang terdengar seperti musik klub. Mungkin ada banyak yang teringat akan grup Ssing Ssing yang sempat menarik perhatian masyarakat dunia dengan kostum dan musik mereka yang unik beberapa tahun lalu. Ssing Ssing menampilkan lantunan lagu yang dipimpin oleh seorang penyanyi lagu rakyat Korea, Lee Hee-moon. Ssing Ssing bubar pada tahun 2018 lalu dan salah satu anggotanya, Jang Young-gyu membuat grup baru bernama Leenalchi dengan beberapa penyanyi pansori. Band tersebut merangsang minat kalangan muda melalui musik mereka yang merupakan aransemen ulang dari pansori tradisional dengan gaya modern, serta tarian khas dari Ambiguous Dance Company.
Nyayian Biksu
Nama band Leenalchi sangatlah unik. Leenalchi sebenarnya merupakan nama dari penyanyi pansori di masa tahun 1800-an. Nama aslinya adalah Lee Gyeong-suk. Dia mahir dalam bermain akrobatik di atas tali, sehingga mendapatkan julukan “nalchi” yang berarti ikan terbang. Di masa lalu, pemain akrobatik di atas tali sering menyajian pansori, sehingga dia bisa berubah menjadi penyanyi pansori. Katanya, ketika ia melantunkan pansori berjudul "Nyanyian Burung", burung-burung berterbang dari kejauhan. Leenalchi juga ingin membuat musik yang terdengar hidup, sehingga mengambil nama penyanyi Leenalchi.
Banyak orang yang merasa musik tradisional adalah musik yang sulit untuk didengar atau membosankan. Namun, para musisi muda melakukan banyak upaya untuk memecahkan stereotip tersebut.
Di antara pansori Heungboga, ada kisah tentang Heungbo dan istrinya yang menangis karena miskin dan seorang biksu muncul di hadapan mereka untuk memberitahukan tempat kediaman yang akan memperkaya mereka.
Noza Noza
Bagaimana dengan lantunan dua lagu "Harimau Datang" dan "Nyanyian Biksu" yang sudah kita putar barusan? Mungkin ada dari antara para pendengar yang merasa aneh dengan ketukan lagunya. Di pansori, ketukan yang dinamakan eotmori digunakan ketika tokoh yang penting muncul di tengah kisahnya.
Musik-musik sebelumnya dimainkan oleh alat musik barat berbasis nyanyian tradisional, namun musik dari kelompok Akdan Gwangchil hanya dimainkan oleh alat musik tradisional. Musik yang akan kami sajikan kali ini juga bukan musik tradisional, namun lirik lagunya cukup mengandung emosi lagu rakyat atau lagu pendek tradisional Korea.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28