Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

”Mencari Seekor Kuda” oleh Lee Sun-won

2021-03-09

ⓒ Getty Images Bank

Sinopsis program:


Pamanku, yang juga adalah ayah angkatku, tidak memiliki anak walau usianya sudah melebihi 40 tahun. Itu karena bibi tidak kunjung melahirkan anak meskipun sudah lebih dari 15 tahun menikah. Kalaupun paman dipanggil sebagai ayah, itu hanyalah sebagai ‘ayah bagal.’ Panggilan itu lebih buruk dari umpatan.


영식은 다발로 묶어놓은 현금 뭉치를 한참 바라보았다.

그 뭉치가 지난 30년을 보낸 

직장생활의 결과라는 생각으로 잠깐 뿌듯했다.

그러나 그 기분이 잠깐으로 끝나리라는 생각으로

영식은 씁쓸해졌다.

평생 처음 생긴 목돈이 쓰일 곳은 그 곳, 

한 군데뿐인 것이다.



Saat duduk di kelas 4 SD, Su-ho mengetahui bahwa bibinya tidak dapat hamil. Para orang tua keluarganya pun menyarankan agar Su-ho diangkat menjadi putra mereka. 

Hewan bagal, yang merupakan hasil persilangan antara keledai jantan dan kuda betina muncul baik dalam cerpen “Di Saat Bunga Soba Mekar” dan cerpen ini. Bagal tidak dapat berkembang biak, sama seperti paman Su-ho dan istrinya yang tidak bisa mempunyai anak. Seluruh warga desa mengetahuinya. Karena itu Su-ho malu menjadi angkat keluarga sang paman.



“Aku tidak mau jadi anak angkat.”

“Siapa yang bilang kamu harus tinggal di sana sekarang? Tugasmu itu hanya mengurus pemakaman mereka nanti.”

“Tetap saja, aku tidak mau jadi anak angkat.”

Namun, tentu saja itu bukanlah pilihanku. Tahun itu, mendadak adik dari kakek meninggal dunia dan aku harus mengenakan pakaian berkabung dari rami dan berperan sebagai putra tertua keluarga paman. 

Setelah itu pun aku tetap mengatakan bahwa aku tidak ingin menjadi putra angkat. Aku tidak ingin menjadi putra angkat siapa pun, terlebih lagi menjadi putra angkat seorang penarik bagal. Itu sangat memalukan.

Penarik gerobak kerbau pun memandang rendah paman dan memanggilnya, “Bagal, bagal...” Bagaimana dengan orang lain?

“Pokoknya aku tidak mau menjadi anak angkatnya. Minta paman untuk mengubah pikirannya!”


“축의금 다 가지고 가서 빚 갚고 왔어” 

“뭐! 왜 말도 없이 갑자기” 

“빚 갚을 거라고 말했잖아.  

축의금 가져다가 그렇게 그 빚 다 갚자니 

나도 생살을 베이는 것처럼 아팠어.

그걸 그렇게 통째로 넘겨 버리다니” 

“예금에도 나누어 넣겠다더니 왜 그랬어.  그걸 다 아깝게...” 

“어차피 당신이 갚아야 할 빚이잖아.

마음 아프지만 우리 그냥 잊어버립시다” 


“곧 그 사람 만나서 빚 다 갚았다는 거 알립시다” 

“그래.  나도 이번엔 그렇게 할 생각이야” 


미연은 빚을 만든 장본인에게

미안하다, 고맙다는 말 한마디라도 듣고 싶었습니다.




Lee Sun-won (lahir di Gangneung, 2 Mei 1958)    

1988 - debut dengan novel “Bulan di Siang Hari” terbitan Munhak Sasang

2000 - meraih Penghargaan Sastra Lee Hyoseok ke-1

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >