Cheongsonggok

Biasanya, alat musik tiup Korea terbuat dari bambu, namun nuansa musik yang dihasilkan berbeda-beda tergantung jenis bambu yang digunakan. Di alat musik daegeum terdapat lubang yang disebut ‘Chwigu’, di mana dibunyakan dengan ditiup, dan beberapa lubang yang disebut ‘jigong’ jika ditutup dengan jari tangan akan mengeluarkan nada berbeda. Diantara kedua lubang tersebut, terdapat satu buah lubang lagi yang disebut ‘cheoggong’. Lubang itu ditutup oleh selaput tipis yang terbuat dari alang-alang yang disebut 'cheong'. Suara yang dikeluarkan melalui ‘cheong’ bisa dikatakan adalah ciri khas dari daegum. 

Dodeuri

Kali ini, kami akan menyajikan jenis musik 'dodeuri' yang satu sajian musiknya berdurasi 6 hingga 7 menit. Iramanya tidak mewah, juga riang gembira, sehingga terasa agak membosankan. Namun, jika kita terus mendengarkan musik 'dodeuri', hati akan segera merasa tenang. 

Jajinmori, salah satu musik daegeum sanjo ciptaan Park Jong-ki

Musik tradisional Korea terdiri dari musik istana 'Jeongak' dan musik rakyat 'Minsokak'. Jeongak dinikmati oleh kalangan atas, sehingga musik dimainkan dengan emosi yang ditahan. Sedangkan, musik rakyat yang dinikmati oleh kalangan masyarakat biasa dimainkan dengan emosi maksimal. Seorang pemain musik daegeum, Park Jong-ki, sangat fasih memainkan musik rakyat, dan membuat musik solo daegeum yang dinamakan 'daegeum sanjo'. Sanjo dimulai dengan irama lambat kemudian bertempo semakin cepat. Ini diciptakan untuk mengekspresikan emosi manusia termasuk kegembiraan, kemarahan, kesedihan, dan kenikmatan.