Lagu Rakyat Jejudo

Pulau Jejudo adalah pulau yang indah di Korea Selatan, dan berbeda dengan daratan lainnya. Pemandangan indah, ekosistemnya, serta kebiasaan atau bahasa masyarakat di pulau Jejudo berbeda dengan masyarakat di wilayah lain. Layaknya dialek Jejudo yang sulit dipahami, lagu asal Pulau Jeujudo pun terasa sama. Diantara lagu rakyat di Pulau Jejudo, ada banyak yang berasal dari daratan, namun lagu itu semakin berubah sesuai kehidupan dan nuansa bahasa masyarakat Jejudo. 

Geomjilsadae

Kali ini, kami menyajikan lagu yang didengar ketika bekerja, khususnya menyiangi rumput berjudul "Geomjilsadae." Kegiatan itu terasa sangat sulit di musim panas. Namun jika memiliki rekan kerja untuk melakukannya bersama, para pekerja merasa bersemangat kembali. Selain nyanyian menyiangi rumput, ada "Nyanyian Memotong Chol." 'Chol' adalah rumput yang diberikan kepada sapi atau kuda. Di pulau Jejudo, pemotongan chol merupakan hal yang sangat penting, khususnya menjelang musim dingin. Untuk itu, para penduduk di desa memotong rumput di ladang yang luas secara bersama-sama. 

Nyanyian Pembuatan Manggeon

Sejalan dengan meningkatnya perhatian masyarakat asing terhadap drama Korea Selatan, topi tradisional Korea yang dinamakan 'gat' terjual di situs perbelanjaan online di luar negeri. Namun, sebenarnya 'gat' tidak begitu praktis karena tidak bisa digunakan untuk menghindari guyuran hujan atau mencegah gelombang panas atau dingin. Gat biasanya dipakai oleh kalangan atas dan bentuknya indah, sehingga kalangan sarjana seonbi membeli 'gat' sebagai barang termewah. Bagian atas dari gat yang berbentuk tabung tinggi dibuat dengan 'malchong' yaitu rambut kuda. Para wanita di Pulau Jejudo sibuk membuat 'gat,' 'tanggeon' atau topi kecil yang dipakai di dalam gat, dan 'manggeon' atau kain pelapis yang terbuat dari rambut kuda. Ketika membuat semua itu, mereka menyanyikan lagu untuk menghilangkan rasa capai.